Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Helsinki
Mantan Panglima GAM dikukuhkan jadi Waliyul `Ahdi Wali Nanggroe Aceh
Elshinta.com
Jenis Media: Nasional

Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haytar (kanan) saat menempung tawari Waliyul `Ahdi mantan Panglima GAM dan mantan Wagub Provinsi ACeh, Muzakir Manaf yang baru dikukuhkan, di Aceh Besar, Selasa (27/12/2022) (FOTO ANTARA/HO/Humas Wali Nanggroe Aceh)
Elshinta.com - Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf alias Mualem resmi dikukuhkan menjadi Waliyul 'Ahdi (pemangku kebijakan) Wali Nanggroe Aceh masa bakti 2022-2026.
"Kita yakin dan percaya Muzakir Manaf atau Mualem dapat menjalankan tugas sebagai Waliyul 'Ahdi secara maksimal," kata Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haytar, di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Selasa.
Mantan Wakil Gubernur Aceh itu dikukuhkan langsung oleh Tgk Malik Mahmud Al Haytar, di aula utama Meuligoe Wali Nanggroe Aceh, di Aceh Besar.
Tgk Malik menjelaskan, sesuai perjanjian damai MoU Helsinki, yang kemudian dituangkan dalam UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh (UUPA), maka provinsi paling barat Indonesia ini berhak memiliki lembaga keistimewaan, dan salah satunya Lembaga Wali Nanggroe Aceh.
Mengenai Lembaga Wali Nanggroe, kata Tgk Malik, diatur lebih rinci dalam qanun (Perda) Aceh Nomor 10 Tahun 2019 perubahan kedua atas qanun Nomor 8 Tahun 2021 di mana pada pasal 73 dijelaskan tentang proses pemilihan, pengusulan, penetapan dan pengukuhan Waliyul 'Ahdi diatur lebih lanjut dengan reusam (peraturan Wali Nanggroe.
"Waliyul 'Ahdi telah ditetapkan dalam reusam Wali Nanggroe Nomor 1 Tahun 2020. Di sana dijelaskan secara rinci kedudukan, fungsi, tugas dan wewenang yang diemban oleh seorang Waliyul 'Ahdi," katanya.
Ia menambahkan Waliyul 'Ahdi sendiri menjadi bagian dari perangkat kerja atau pemangku Wali Nanggroe, ia melaksanakan tugas dan kewenangan jika Wali Nanggroe tidak dapat menjalankan secara berkelanjutan, atau berhalangan tetap.
"Dilihat dari tugas, fungsi dan kewenangan yang diemban, kedudukan Waliyul 'Ahdi sangat penting dalam upaya penguatan perangkat kerja lembaga Wali Nanggroe Aceh," kata mantan Perdana Menteri GAM itu.
Dengan dilantiknya Muzakir Manaf sebagai Waliyul 'Ahdi, ia sangat optimistis lembaga yang dipimpinnya itu akan lebih maksimal melaksanakan kewenangan, khususnya tugas dalam implementasi MoU Helsinki serta UUPA.
"Saya mengucapkan selamat atas pelantikan ini, dan mari sama-sama kita curahkan tenaga serta pikiran untuk membangun Aceh sesuai kehendak perdamaian," demikian Tgk Malik Mahmud.
Sentimen: netral (79%)