WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, pihaknya tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan partai politik di luar Partai Gerindra, termasuk Partai Nasdem.

Jika PKB dan Nasdem berkoalisi, variabel ambang batas juga mencukupi.

"Tidak tertutup kemungkinan (PKB berkoalisi dengan Nasdem). Variabel ambang batas juga cukup (jika PKB dan Nasdem berkoalisi)," kata Jazilul kepada wartawan, Rabu (21/12/2022).

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=8TtUs8NRzL0[/embed]

Menilik persyaratan ambang batas pencalonan presiden alias presidential threshold 20 persen, Nasdem dan PKB dapat memenuhinya.

PKB sendiri memiliki 58 kursi, sedangkan Nasdem 59 kursi, atau secara total 117 kursi dari persyaratan minimal 115 kursi di DPR.

Jazilul mengatakan, PKB dan Nasdem saat ini tetap berjuang, serta bertukar pikiran dalam koalisi pemerintahan. Menurutnya, jika PKB dan Nasdem berkoalisi, peta koalisi yang ada saat ini berpotensi berubah.

Baca juga: Jokowi: Ada Parpol Tidak Lolos Ikut Pemilu, yang Dituduh Istana dan Jokowi

"Kalau PKB dan Nasdem berkoalisi bisa heboh, dan peta koalisi dapat berubah," ucapnya.

Kendati begitu, lanjut Jazilul, PKB masih perlu waktu dan kesabaran untuk menentukan koalisinya.

PKB akan mempertimbangkan pada kalkulasi nasional terkait pembentukan koalisi partai politik untuk Pemilu Serentak 2024.

Baca juga: Di Depan OSO dan Kader, Jokowi: Belum Pernah Ultah Partai Dihadiri Presiden dan Wapres, Cuma Hanura

PKB tak mau terburu-buru dan juga telat dalam pembentukan koalisi. Mereka saat ini masih mencermati batas waktu yang rasional untuk memutuskan pasangan calon presiden dan wakil presiden mendatang.

"PKB tidak kesusu, tapi tidak telat juga," ucapnya. (Danang Triatmojo)