JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat rugi bersih senilai Rp1,92 triliun hingga kuartal III-2022. Capaian itu membengkak 236,09% year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahunn lalu senilai Rp573,29 miliar.
Kondisi ini terjadi saat pendapatan bersih emiten properti milik grup Lippo itu turun 12,92% yoy menjadi Rp10,45 triliun, dari kuartal tiga tahun 2021 senilai Rpp12,00 triliun.
Baca Juga: Anak Usaha Lippo Karawaci (LPKR) Borong 40,85 Juta Saham Siloam Hospitals (SILO)
Secara rinci segmen real estate bersih menyerap pemasukan sebanyak Rp3,07 triliun, disusul segmen healtcare senilai Rp6,93 triliun, dan lifestyle Rp1,02 triliun. Segmen kesehatan menjadi kontributor utama dari total pendapatan LPKR, yang datang dari performa anak usaha LPKR, yakni PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).
Adapun penurunan pendapatan membuat beban pokok LPKR menyusut 18,61% menjadi Rp6,13 triliun. Namun, beban umum-administrasi perseroan tampak bertambah menjadi Rp3,39 triliun, disusul penurunan pendapatan lainnya dari ssemula Rp1,03 triliun, menjadi Rp165,65 miliar.
Baca Juga: Aset BLBI di Perumahan Mewah Lippo Karawaci Akan Dilelang, Minat?
Kinerja di triwulan ketiga ini membuat rugi per saham dasar LPKR kembali merosot menjadi Rp27,21, dari sebelumnya Rp8,10. Demikian laporan keuangan LPKR di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (4/11/2022).
Menilik neraca keuangan LPKR per 30 September 2022 menunjukkan ada penurunan nilai aset sebesar 1,83% menjadi Rp51,12 triliun, dari akhir 2021 di level Rp52,08 triliun. Kewajiban pembayaran utang atau liabilitas membengkak 3,58% menjadi Rp30,65 triliun, sedangkan modal/ekuitas perseroan menyusut 8,96% menjadi Rp20,47 triliun.
Baca Juga: Konvoi Armada Ungu Tandai Dibukanya Taco Bell Paramount Gading Serpong