Sentimen
Positif (99%)
12 Okt 2024 : 10.23
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Yogyakarta

Tokoh Terkait

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Masuk Daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh Dunia

12 Okt 2024 : 10.23 Views 14

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Nasional

Yogyakarta, Beritasatu .com – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir tercatat dalam daftar The World’s 500 Most Influential Muslim 2025. Penghargaan ini menempatkannya dalam jajaran tokoh muslim dunia yang berpengaruh di berbagai bidang.

The Muslim 500 adalah ajang penghargaan bergengsi yang digelar setiap 2 tahun oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre. Penghargaan ini dimulai pada 2009 dan memberikan pengakuan terhadap peran tokoh muslim di berbagai sektor, seperti akademik, bisnis, sains, teknologi, dan sosial.

Sejak menjabat sebagai Ketua Umum Muhammadiyah pada 2015, Haedar Nashir terus berupaya memperkuat peran organisasi ini dalam mewujudkan pelayanan amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang inklusif dan berkualitas. Di bawah kepemimpinannya, Muhammadiyah juga mendapat pengakuan internasional, termasuk melalui penghargaan Zayed Award 2024 yang diterima pada Februari lalu.

“Kami akan terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat global, khususnya dalam peran persaudaraan universal dan kemanusiaan, yang menekankan kebijaksanaan, keadilan, serta nilai-nilai mandiri dan moderat di dunia,” ujar Haedar, Sabtu (12/10/2024).

Haedar menegaskan Muhammadiyah, sejak berdiri pada 1912, hadir sebagai gerakan Islam untuk persaudaraan kemanusiaan bagi seluruh umat. Dengan landasan teologi Al-Ma’un, Muhammadiyah mengedepankan kehidupan bersama yang moderat, terbuka, toleran, dan damai di tengah keragaman agama, suku, dan budaya.

Selain itu, di bawah kepemimpinan Haedar, Muhammadiyah terus mengembangkan persaudaraan kemanusiaan melalui berbagai inisiatif, seperti pembangunan lembaga pendidikan, kesehatan, pemberdayaan sosial, ekonomi, dan pengembangan masyarakat. Gerakan ini disebut "Muhammadiyah for All"  yang mencakup wilayah-wilayah di Indonesia bagian timur, seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT), yang mayoritas penduduknya non-muslim. Di sana, Muhammadiyah telah mendirikan sejumlah lembaga inklusif, termasuk empat universitas di Papua dan dua universitas di NTT.

Dalam lingkup global, Muhammadiyah berperan aktif dalam upaya penyelesaian konflik di Filipina selatan dan Thailand selatan. Organisasi ini juga menjalankan program kemanusiaan di Rohingya dan Cox’s Bazar, Bangladesh.

“Muhammadiyah juga mendirikan madrasah di Beirut untuk anak-anak Palestina dan sebuah sekolah di Rahine untuk anak-anak Rohingya. Semua ini didasari rasa kemanusiaan dan keyakinan bahwa dalam peradaban modern, setiap manusia berhak hidup damai dan bahagia tanpa diskriminasi, penderitaan, atau penindasan,” tutup Haedar.

Sentimen: positif (99.9%)