Sentimen
Positif (100%)
11 Okt 2024 : 17.30
Informasi Tambahan

Hewan: Domba

Kab/Kota: Tangerang, Riyadh, Jati, Garut

Trade Expo Indonesia Dongkrak Ekspor UMKM hingga Mancanegara, Makanan Khas Garut Laris 250.000 Pieces

11 Okt 2024 : 17.30 Views 6

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Tangerang, Beritasatu.com - Gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Banten, pada 9-12 Oktober 2024, memberikan peluang besar bagi pelaku UMKM untuk memperluas jangkauan pasar mereka, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu UMKM yang merasakan dampak positif dari acara ini adalah CV Kunikita Persada, yang menaungi produk makanan khas Garut, ciomy atau cuanki.

Direktur CV Kunikita Persada Oky mengungkapkan, gelaran TEI ini sangat membantunya dalam mempertemukan produk ciomy dengan peluang bisnis internasional, termasuk di Australia. Selaku pelaku UMKM yang dibina langsung oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), ia mengaku bertemu dengan banyak peluang baru di pameran ini.

“Alhamdulillah, berkat Pelindo dan Trade Expo Indonesia ini, kami bisa bertemu peluang bagus di Australia,” ujar Oky kepada Beritasatu.com di ICE BSD, Tangerang, Banten pada Jumat (11/10/2024).

Ia juga menjelaskan, selain Australia, mereka sudah mulai menjalin kerja sama dengan Malaysia dan saat ini tengah dalam tahap pitching dan juga Argentina.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa ciomy, makanan khas Garut yang mirip cuanki, cukup diminati di pasar internasional. Dengan harga Rp 25.000 per pieces, Ciomy berhasil terjual antara 150.000 hingga 200.000 pieces setiap bulannya. Varian rasa yang beragam menjadi salah satu faktor penarik minat konsumen dari berbagai negara.

“Alhamdulillah, setiap bulan kami bisa menjual hingga 150.000 sampai 200.000 pieces,” tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa distributor yang sudah ada di Malaysia akan membantu dalam memperluas jangkauan ekspor ke negara tersebut.

Tidak hanya sektor makanan, sektor fashion juga turut merasakan manfaat dari TEI 2024. Owner Namira Eco Print, Yayuk Eko Agustin Wahyuni menyampaikan, usahanya sangat terbantu dengan adanya pameran ini. Produk-produk mereka, termasuk jaket kulit domba, kini berhasil diekspor ke negara-negara seperti Taiwan, Malaysia, dan Riyadh.

“Pasar di Riyadh cukup bagus untuk produk jaket kulit domba kami,” ungkap Yayuk.

Produk unggulan lainnya yang dipamerkan di TEI 2024 adalah batik ecoprint, yang terkenal dengan motif daun jati dan pewarna alami dari rempah-rempah Nusantara seperti kunyit dan secang. Proses ecoprint yang ramah lingkungan dan hasil cetakan yang unik membuat batik ini semakin diminati oleh pasar internasional.

Pantauan Beritasatu.com menunjukkan TEI 2024 berlangsung meriah, dengan separuh pengunjung merupakan buyers dari luar negeri. Selain sebagai ajang business-to-business (B2B), pameran ini juga dipadati oleh pengunjung yang ingin membeli produk secara eceran.

TEI 2024 dibagi dalam tiga zona utama, food, beverage, and agricultural products, manufacture products serta home living, fashion, and services. Pameran ini diikuti oleh 1.460 pelaku usaha dengan target transaksi sebesar US$ 15 miliar atau sekitar Rp 233,8 triliun. Acara ini juga menarik 5.000 buyers dari berbagai negara serta dihadiri oleh 30.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri.

Pada hari pertama pameran, sebanyak 183 komitmen dagang senilai US$ 15,32 miliar berhasil ditandatangani antara pelaku usaha Indonesia dan importir dari 20 negara, termasuk India, Singapura, Inggris, Spanyol, Australia, dan beberapa negara lainnya.

Produk-produk yang menjadi komitmen bisnis tersebut mencakup perkebunan, makanan dan minuman, ban kendaraan, tenaga kerja, kelapa kering, serta jasa konstruksi.

Sentimen: positif (100%)