Sentimen
Positif (96%)
10 Okt 2024 : 23.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya, Ponorogo

Uniknya Kopi Ethek, Dijajakan di Sawah dan Dibayar dengan Gabah Surabaya 10 Oktober 2024

10 Okt 2024 : 23.55 Views 4

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Uniknya Kopi Ethek, Dijajakan di Sawah dan Dibayar dengan Gabah Editor KOMPAS.com - Menikmati kopi di warung kopi kekinian memang sudah menjadi trend tersendiri, tapi pernahkah Anda mencoba kopi ethek ? Kopi ethek adalah cara berjualan kopi yang hanya dapat ditemukan di Ponorogo , Jawa Timur dan telah dianggap sebagai sebuah tradisi. Tepatnya di Desa Pijeran, Kecamatan Siman, masyarakat setempat sudah akrab dengan kebiasaan jajan kopi dengan cara yang unik ini. Sesuai namanya, sebutan kopi ethek dalam bahasa setempat merujuk dari cara pedagang kopi yang menawarkan dagangannya dengan cara berkeliling. Mirip dengan starling atau penjual kopi keliling, kopi ethek dijajakan secara berkeliling dengan mendatangi pembeli. Uniknya, kopi ethek tidak dijual berkeliling di pinggir jalan, namun justru berkeliling di tengah sawah. Sehingga umumnya pembeli kopi ethek adalah para petani yang sedang bekerja di sawahnya. Selain itu, kopi ethek tidak berkeliling menggunakan sepeda untuk membawa barang dagangannya. Umumnya penjual kopi ethek khas Ponorogo akan membawa dagangan menggunakan pikulan ketika berkeliling sawah dengan berjalan kaki. Tidak hanya kopi, ada juga pilihan minuman lain yang ditawarkan seperti teh dan susu panas. Terkadang penjual juga membawa serta jajanan seperti gorengan atau kudapan tradisional lainnya untuk dinikmati bersama minuman yang disajikan. Ciri khas lain dari kopi ethek adalah alat pembayarannya yang tidak menggunakan uang, tetapi menggunakan gabah. Gabah hasil panen akan ditukar dengan minuman dan makanan yang dapat dinikmati langsung di tempat. Karena menggunakan sistem barter, jumlah gabah yang ditukar juga tidak memiliki jumlah atau takaran tertentu. Besaran gabah yang diberikan kepada penjual kopi ethek akan tergantung pemberian atau kesepakatan dengan pemilik lahan dan diberikan setelah petani setelah memanen sawahnya. Walau begitu, kopi ethek merupakan tradisi musiman yang masih dilestarikan karena keunikannya. Kopi ethek hanya akan muncul pada musim panen, di mana para petani akan turun beramai-ramai ke ladang. Biasanya kemunculan kopi ethek akan ditunggu–tunggu para petani terutama ketika waktu istirahat tiba. Sumber:
kompas.tv     Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (96.2%)