Sentimen
Positif (98%)
11 Okt 2024 : 10.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Manila

Kasus: covid-19

Polri Imbau Warga Tak Tergiur Iming-iming Gaji Tinggi untuk Bekerja di Luar Negeri Nasional 11 Oktober 2024

11 Okt 2024 : 10.51 Views 5

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Polri Imbau Warga Tak Tergiur Iming-iming Gaji Tinggi untuk Bekerja di Luar Negeri Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri , Irjen Krishna Murti , mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran kerja di luar negeri yang menjanjikan gaji fantastis. Dia memperingatkan mengenai tawaran kerja di negara-negara seperti Myanmar dan Thailand dengan gaji mencapai Rp 100 hingga 150 juta per bulan di mana situasi keamanan dan politik negara itu dinilai tidak stabil. "Myanmar adalah negara yang pemerintahannya tidak stabil. Ada wilayah yang dikuasai oleh pemerintah junta, sementara banyak wilayah lainnya dikuasai oleh pemberontak," ujar Krishna Murti di Jakarta, Kamis (10/10/2024) "Jika ada tawaran kerja di sana dengan gaji sebesar itu, sangat mungkin itu adalah pekerjaan ilegal yang dapat membuat Anda disandera," tambah dia. Krishna menambahkan, sejak pandemi Covid-19, telah marak penipuan online di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Myanmar, Laos, dan Kamboja. Penipuan ini seringkali menargetkan warga yang mencari pekerjaan di luar negeri. Pelaku kejahatan memanfaatkan tenaga kerja asing untuk menjadi operator dalam kegiatan penipuan online, seperti scaming dan judi online. “Kami sudah beberapa kali membebaskan warga Indonesia yang terjebak dalam situasi ini, termasuk di Myanmar dan Manila,” jelasnya. “Namun, jika hal ini terus terjadi, kami tidak akan lagi selalu berupaya menyelamatkan, dan kami tegaskan kepada masyarakat 'jika Anda ditawari gaji besar bekerja di luar negeri, itu adalah pertanda pekerjaan tersebut tidak halal'," tambah dia. Krishna juga mengingatkan bahwa untuk wilayah Asia, gaji rata-rata pekerja asing berkisar antara Rp 7 juta hingga Rp 10 juta per bulan. Tawaran gaji hingga Rp 150 juta per bulan sangat tidak masuk akal, kecuali untuk pekerjaan ilegal seperti operator judi online. "Kami bertanggung jawab untuk menyelamatkan, tetapi jangan menganggap diri sebagai korban jika Anda sebenarnya tahu risikonya," tegasnya. Dia berharap masyarakat lebih waspada dan berhati-hati dalam memilih pekerjaan di luar negeri, serta selalu mengecek kebenaran informasi yang mereka terima. "Pemerintah, termasuk Kemenlu dan Polri, juga sudah melakukan banyak upaya pembebasan. Kami ingatkan lagi, jangan mudah tertipu oleh janji manis yang berujung pada risiko besar," tegas dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (98.4%)