Sentimen
Positif (100%)
10 Okt 2024 : 05.00
Informasi Tambahan

BUMN: BNI

Kab/Kota: Senayan, Surabaya, Trenggalek

BKPM Sebut Stabilitas Ekonomi Indonesia Jadi Daya Tarik Investor Tanamkan Modal

10 Okt 2024 : 05.00 Views 18

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Riyatno menyebutkan salah satu kunci yang menjadi daya tarik investor menanamkan modalnya di Indonesia adalah adanya kestabilan ekonomi. Dia mengaku, pada 2022, Indonesia menempati posisi ke-18 untuk investasi global dan peringkat kedua di Asia Tenggara setelah Singapura.

“(Kondisi ekonomi) kita masih posisi yang bagus dalam menarik investasi,” ucapnya dalam diskusi special edition: “Investing in The Future: How Regional Governments Can Attract Foreign Direct Investment” dalam BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (9/10/2024).

Apalagi, menurut Riyatno, saat ini dunia sedang menghadapi ketidakpastian global, termasuk Indonesia. Ketidakpastian global itu meliputi tensi geopolitik, volatilitas harga komoditas, hingga perubahan iklim.

“Namun, alhamdulillah pertumbuhan ekonomi kita masih stabil di atas 5%. Jadi, ini tentu kita bersyukur kita masih kuat dalam menghadapi tantangan dunia yang sedang tidak baik-baik saja,” ungkapnya.

Riyatno mengatakan, ada sejumlah strategi yang dilakukan pemerintah dalam meraih pencapaian tersebut. Salah satunya adalah meningkatkan kemudahan izin berusaha bagi pelaku usaha.

Menurut dia, pengurusan perizinan berusaha ini semakin mudah dilakukan setelah Undang-Undang (UU) Cipta Kerja diterbitkan. Hal ini semakin meningkatkan kerja sama di tingkat internasional.

Selain itu, pemerintah kini tengah mendorong percepatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa serta Kanada sehingga investor asing merasa terlindungi saat bertransaksi di Indonesia.

Masih dalam kesempatan yang sama, tokoh muda nasional sekaligus Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak membeberkan sejatinya tiap daerah memiliki potensi investasinya masing-masing. Emil mencontohkan, Kabupaten Trenggalek adalah kabupaten yang memiliki representasi dari daerah yang tidak terlalu cocok untuk membangun industri besar.

Alasannya, Kabupaten Trenggalek memiliki kontur pegunungan serta jauh dari transportasi dan jalur perdagangan. Hal ini karena wilayah Jawa mengalami disparitas pembangunan sebesar 70% sehingga perekonomian lebih berkembang berkembang di wilayah utara, seperti Jakarta hingga Surabaya.

Saat ditanya mengapa reguliasi pemerintah daerah dan pemerintah pusat kadangkala tidak senada, Emil berpandangan adanya kontradiksi antara keduanya. Berdasarkan pengalamannya saat ada penghilangan izin mendirikan bangunan (IMB) menjadi persetujuan bangunan gedung (PBG) di suatu wilayah, hal tersebut sebenarnya bisa saja dilakukan.

Hal senada dikatakan Direktur Enterprise and Commercial Banking BNI I Made Sukajaya. Dia mengatakan, wilayah Jawa Timur memiliki investasi yang besar dari perseroan.

Sukajaya berpandangan, ketika investasi yang besar masuk ke suatu wilayah maka ini menjadi kesempatan bagi perseroan untuk melakukan pembiayaan. Hal ini tentunya menjadi katalis positif bagi perseroan.

“Kalau kita bicara investment masuk ke Jawa Timur di situ ada kesempatan bagi bank untuk melakukan pembiayaan dan yang paling penting bank itu butuh klien yang sehat,” tuturnya.

BNI Investor Daily Summit 2024 merupakan salah satu investasi tahunan terbesar di Indonesia. Acara dengan tema “Accelerating Resilient Growth” ini diisi 50 pembicara dari dalam dan luar negeri dengan mengangkat 15 isu strategis bidang hilirisasi, reformasi regulasi, konektivitas, ekspansi ekonomi, serta tuntutan akselerasi ke tahap pertumbuhan serta menghadirkan agenda pembahasan yang penting untuk menjawab tantangan ekonomi nasional dan global.

Sentimen: positif (100%)