Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BNI
Institusi: Universitas Indonesia
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait

joko widodo
Guru Besar UI Kenang Jasa Jokowi Bawa Ekonomi Bangkit setelah Pandemi
Beritasatu.com
Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Telisa Aulia Falianty mengapresiasi jasa Presiden Joko Widodo (Jokowi) membawa perekonomian Indonesia cepat pulih setelah terpukul akibat pandemi Covid-19.
"Jadi apresiasi kepada pemerintah bagaimana kita berhasil melewati badai Covid-19," ungkap Telisa, saat ditemui dalam BNI Investor Daily Summit 2024, di Jakarta Convention Center, Rabu (9/10/2024).
Menurut Telisa, perekonomian Indonesia bisa bangkit lebih cepat dari banyak negara-negara di Asia dan dunia, termasuk negara-negara maju. Dia menilai, hal ini berkat keputusan cepat Jokowi menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Saya melihat kebijakan yang dilakukan saat pemerintahan Jokowi terkait Covid-19 itu luar biasa. Artinya beliau bisa memutuskan agar kita tidak lockdown itu sangat penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tidak terlalu turun, karena negara lain itu banyak yang turunnya lebih dalam, minus 5%, tetapi kita hanya minus 2,79%, itu masih sangat wajar karena kita tidak menerapkan full lockdown," jelasnya.
Selain itu, Telisa mengapresiasi kebijakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) serta sinergi antara Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) melalui burden sharing. Menurutnya, dua hal ini menjadi jalan tengah pemerintah menyelamatkan situasi darurat kesehatan sekaligus perekonomian nasional yang tengah terpuruk.
"Dana PEN itu luar biasa, baru dalam sejarah kita. Kemudian ada burden sharing antara fiskal dengan moneter. Jadi waktu itu kan kemampuan penerimaan pajak sangat terpengaruh," terangnya.
Secara umum, terdapat enam kebijakan utama program PEN, yakni penanganan kesehatan, perlindungan sosial, insentif bagi dunia usaha, dukungan untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM), pembiayaan korporasi, serta program sektoral kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
Sentimen: positif (99.2%)