Sentimen
Positif (50%)
10 Okt 2024 : 07.58
Informasi Tambahan

BUMN: BNI

Institusi: Universitas Indonesia

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait
joko widodo

joko widodo

Guru Besar UI: Penanganan Covid-19 oleh Jokowi Sesuai Riset dan Perbandingan Negara di Dunia

10 Okt 2024 : 07.58 Views 6

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasau.com- Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Telisa Aulia Falianty memberikan apresiasi atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena keberhasilannya mengatasi pandemi Covid-19 tanpa membiarkan ekonomi jatuh terlalu dalam.

Telisa bercerita, dirinya ikut membantu pemerintah dalam mengkaji kebijakan penanganan Covid-19 dengan mempertimbangkan aspek ekonomi. Pemerintah berkonsultasi secara intensif dengan epidemiolog di seluruh dunia sehingga bisa menghasilkan solusi untuk Indonesia.

"Jadi itu memang by research, kita belajar dari negara-negara lain bagaimana menangani Covid-19, dibandingkan negara lain seperti apa,"  ungkap Telisa, dalam BNI Investor Daily Summit 2024, di Jakarta Convention Center, Rabu (9/10/2024).

Dia mengatakan jalan tengah penanganan Covid-19 adalah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), bukan lockdown atau memberhentikan seluruh akses dan kegiatan. Hal ini karena sumber pertumbuhan Indonesia paling banyak dari kegiatan ekonomi yang membutuhkan mobilitas masyarakat.

"Ekonomi tetap bisa berjalan, kesehatan juga tetap diperhatikan, itu balancing. Memang membutuhkan dana besar sekali, tetapi setidaknya menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak turun terlalu dalam," paparnya.

Menurut Telisa, apabila kala itu Jokowi memutuskan lockdown, kemungkinan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun lebih 2,79%, bahkan mungkin menyentuh 5%, seperti negara-negara lain.

"Melihat karakter pertumbuhan ekonomi kita, apalagi UMKM tidak bisa semuanya digitalisasi. Kalau yang bisa didigitalisasi itu biasanya sektor edukasi, bisa school from home, tetapi kalau pedagang-pedagang UMKM yang belum digitalisasi mereka bisa mati," katanya.

Dengan demikian, saat itu restoran masih boleh buka dengan social distancing , tetapi jamnya dibatasi.  "Sektor-sektor dibagi dari yang paling krusial hingga bukan. Namun, sektor logistik, pangan, energi itu pasti boleh karena itu sangat krusial, tetapi dalam pengawasan dan ada treatment mitigasi risiko," kata dia.

Sentimen: positif (50%)