Sentimen
Negatif (79%)
8 Okt 2024 : 08.49
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sydney

Kasus: kecelakaan

Warga Australia Beralih ke Sepeda karena Biaya Hidup Melonjak, Penjualan Mobil Anjlok 9,8 Persen

8 Okt 2024 : 08.49 Views 6

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Melbourne, Beritasatu.com – Beralihnya warga Australia untuk menggunakan sepeda sebagai moda transportasi harian menyebabkan penjualan mobil di negara itu mengalami penurunan dalam dua bulan terakhir. Ini menjadi penurunan terbesar dalam dua tahun terakhir.

Menurut data terbaru Kamar Industri Otomotif Federal (FCAI), penjualan kendaraan baru pada bulan lalu tercatat sebanyak 99.881 unit, turun 9,8% dibandingkan September 2023.

Diberitakan sebelumnya, meningkatnya biaya hidup di Australia membuat banyak warga beralih menggunakan sepeda sebagai moda transportasi harian, menggantikan mobil. Langkah ini dinilai lebih hemat dan membantu mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, terutama di tengah krisis biaya hidup yang terus meningkat.

Warga Australia beralih ke sepeda karena biaya operasional mobil, terutama bahan bakar, semakin mahal. Alice Humble, salah satu warga Ballarat di Victoria, mengungkapkan sejak menggunakan sepeda selama lebih dari setahun, keluarganya telah menghemat sekitar 800 dolar Australia (Rp 8,5 juta) untuk bahan bakar. Meskipun mereka masih memiliki mobil untuk perjalanan jarak jauh, sepeda kini menjadi pilihan utama untuk berkeliling kota.

Selain manfaat kesehatan, bersepeda juga mengurangi biaya perbaikan mobil karena mereka tidak lagi menggunakan kendaraan untuk perjalanan jarak pendek. Sepeda telah menjadi solusi efektif untuk mengatasi krisis biaya hidup yang tengah melanda Australia.

Berdasarkan data dari Bicycle Network, jumlah pengguna sepeda di Victoria meningkat sekitar 4%, sementara secara nasional, kenaikannya mencapai 6%. Langkah ini didorong oleh krisis biaya hidup dan harga bahan bakar yang terus melonjak.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Climate Council of Australia pada 2023 menunjukkan bahwa 71% penduduk Australia harus mencari cara untuk mengurangi biaya transportasi akibat kenaikan harga bahan bakar. Di beberapa SPBU di Sydney, harga bahan bakar mencapai level tertinggi pada 2024, dengan harga rata-rata 2,18 dolar Australia (Rp 21.500) per liter pada September 2024, menurut analisis National Roads and Motorists Association (NRMA).

Data terbaru dari Australian Automobile Association (AAA) juga mengungkapkan bahwa pada kuartal kedua 2024, keluarga dengan dua anak di Australia rata-rata menghabiskan sekitar 459 dolar Australia (Rp 5 juta) per minggu untuk biaya operasional mobil, termasuk cicilan dan bahan bakar. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, di mana biaya operasional mobil hanya sekitar 415 dolar Australia (Rp 4,4 juta) per minggu.

Di kota-kota besar, rumah tangga mengalokasikan sekitar 17% pendapatan mereka untuk transportasi, sementara di daerah pedesaan, anggaran transportasi sekitar 15,4% dari pendapatan. Selain bahan bakar, biaya operasional mobil juga mencakup cicilan kredit, asuransi, servis, ban, dan registrasi kendaraan.

Narelle Clark, penasihat keuangan senior di Layanan Anak dan Keluarga (CAFS) di Ballarat, menyatakan banyak keluarga di Australia terpaksa mengurangi pengeluaran untuk mobil. Beberapa di antaranya harus menyerahkan kendaraan mereka karena tidak mampu membayar cicilan. Ia juga menganjurkan agar masyarakat tetap memperbarui asuransi kendaraan guna menghindari pengeluaran tak terduga akibat kecelakaan.

Sentimen: negatif (79.5%)