Kemensos Lakukan Pengumpulan Data dari Lokasi Pencabulan di Panti Asuhan Tangerang Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus pencabulan yang terjadi di sebuah panti asuhan di Tangerang telah menarik perhatian Kementerian Sosial ( Kemensos ). Melalui Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kemensos telah melakukan tindakan cepat dengan mengunjungi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Supomo menegaskan, tim dari Kemensos sudah berada di lapangan untuk memeriksa kondisi dan mengumpulkan data. “Kami sudah datang ke sana, tetapi saat ini kami masih dalam tahap pengumpulan data. Hasil investigasi lengkap akan segera dirilis setelah kami memiliki informasi yang lebih akurat,” ujar Supomo, Senin (7/10/2024). Supomo menjelaskan bahwa pengawasan terhadap Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) seperti panti asuhan merupakan tanggung jawab pemerintah daerah. Menurutnya, pengawasan ini harus dilakukan secara rutin dan menyeluruh. “Pengawasan rutin sudah menjadi bagian dari tugas pemerintah daerah," jelasnya. Ia menambahkan, pihaknya terus melakukan pembinaan dan pengawasan rutin terhadap LKS hingga proses pengangkatan anak. "Kami juga memantau proses pengangkatan anak dan melakukan kunjungan berkala untuk memastikan kesejahteraan mereka,” ujar Supomo. Ia berharap pengawasan serupa dilakukan di seluruh Indonesia agar kasus seperti di Tangerang dapat dicegah. "Kami juga memantau proses pengangkatan anak dan melakukan kunjungan berkala untuk memastikan kesejahteraan mereka,” ujarnya. Diberitakan sebelumnya, tujuh orang dilaporkan menjadi korban dugaan pencabulan oleh S (49) dan YB (30), yang diketahui sebagai pemilik dan pengurus salah satu yayasan panti asuhan di Tangerang Kota. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, jumlah tersebut merupakan laporan yang diterima dari penyidik Polres Metro Tangerang Kota per hari ini, Senin (7/10/2024). “Sampai saat ini, berdasarkan laporan dari penyidik ada 7 korban. (Rinciannya) 3 anak, 4 dewasa,” kata Ade saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (7/10/2024). Ade juga mengungkapkan, tujuh korban dugaan pencabulan tersebut semuanya laki-laki. Sejauh ini, Polres Metro Tangerang Kota baru menangkap S dan YB, yang kini ditetapkan sebagai tersangka serta ditahan. “Sementara itu, satu tersangka lainnya yang juga pengurus, sudah ditetapkan sebagai DPO, yaitu YS. Sedang dikejar oleh Polres Metro Tangerang Kota,” kata Ade. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.