Sentimen
Netral (95%)
4 Okt 2024 : 17.35

4 Penyebab IPO Sepi hingga Awal Kuartal IV 2024

4 Okt 2024 : 17.35 Views 6

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Memasuki kuartal IV 2024, perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) cenderung sepi. Jika dibandingkan dengan 2023, ada 79 perusahaan yang IPO. Sampai dengan September ini, bahkan tidak sampai setengahnya dari IPO pada 2023.

Head of Research Panin Sekuritas Nico Laurens membeberkan, setidaknya ada faktor eksternal dan internal yang memengaruhi hal tersebut.

Pertama dari sisi eksternal, fokus dari investor, yakni arah ekonomi baik global maupun domestik. Ketidakpastian (uncertainty) pada 2024 masih cukup tinggi, terutama dari sisi kebijakan moneter bank-bank sentral, khususnya Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed).

“Jadi dengan adanya suku bunga yang relatif tinggi kemarin, akhirnya investor menilai asetnya enggak terlalu bagus. Nah itu yang membuatnya tidak terlalu positif,” tutur Nico Laurens dalam "Investor Daily Talk" IDTV, Jumat (4/10/2024).

Oleh karenanya, dari sisi permintaan (demand) relatif menurun akibat kekhawatiran di benak para pelaku pasar. Contohnya, seperti kasus Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) yang arahnya justru menaikkan suku bunga, sehingga market sempat koreksi.

Kedua, juga disebabkan oleh tensi geopolitik di kawasan Timur Tengah antara Iran-Israel yang juga masih lumayan tinggi. Ketiga juga dari aspek internal, karena indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah berada di posisi all time high (ATH).

“Ketika mereka masuk, nanti mereka agak sedikit worried bahwa harga atau harga sahamnya bakal turun, karena pernah berada di posisi all time high itu tadi,” ujar dia.

Keempat, dari sisi ketersediaan (supply), karena belakangan ini investor punya sedikit pertimbangan lantaran beberapa IPO terakhir tidak terlalu bagus kualitasnya, jika dibandingkan dengan waktu sebelumnya.

Dengan demikian, point of view investor sempat melihat bahwa IPO itu hanya sekadar mengejar kuantitas tanpa memperhatikan kualitas dari emiten yang bakal melantai di bursa.

“Sekarang sudah ada research report. Ketika kita diskusi dengan team investment banking, mereka juga melihat bahwa due deal atau kriteria yang ditargetkan oleh bursa itu relatif ketat,” pungkasnya.

Sentimen: netral (95.5%)