Sentimen
Negatif (57%)
3 Okt 2024 : 00.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Lombok

Mengenal Batik Sasambo, Salah Satu Kain Khas NTB Regional 3 Oktober 2024

3 Okt 2024 : 00.15 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Mengenal Batik Sasambo, Salah Satu Kain Khas NTB Tim Redaksi LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Mungkin ada sebagian dari kita tak tahu jenis Batik Sasambo. Kain tersebut merupakan batik khas Nusa Tenggara Barat ( NTB ). Batik Sasambo menggabungkan corak dan kekayaan budaya dari tiga etnis utama di wilayah tersebut yakni Sasak (Lombok), Samawa (Sumbawa), dan Mbojo (Bima/Dompu). Salah satu perajin Batik Sasambo asal Perampuan, Lombok Barat, Mamiq Darmawan (57), menggagas Batik Sasambo. Sebelumnya, batik ini hanya dikenal sebagai Batik Lombok. Sasambo merupakan akronim dari Sasak Samawa Mbojo. Sasak artinya lombok, samawa artinya sumbawa, dan mbojo artinya bima/dompu. "Jadi saya ingin memadukan keberadaan corak batik yang ada di NTB, karena kita kan terdiri dari tiga etnis," ungkap Darmawan, Rabu (2/10/2024). Batik Sasambo memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari batik Jawa. Darmawan menjelaskan bahwa Batik Sasambo harus memiliki minimal lima unsur dalam motifnya. Di antaranya, pernak-pernik budaya NTB, keindahan alam, simbolisasi daerah, program unggulan pemerintah (Pijar), dan kuliner khas NTB. "Kita sematkan di motif, supaya orang mengenal kesenian daerah kita melalui simbol-simbol itu," jelasnya. Meski mendapat kritik karena dianggap tidak memiliki ciri khas, Darmawan tetap mempertahankan kekayaan beragam motif sebagai identitas Batik Sasambo. "Banyak yang bilang batik kita ini belum punya ciri khas, yaa sebenarnya itulah ciri khas kita, kekayaan kita," katanya.  Dari hasil wawancara Kompas.com, terdapat beberapa langkah-langkah membuat Batik Sasambo. Pertama, potong kain dasar sesuai keperluan. Kedua, membuat pola karakter sesuai dengan gambar (karakter khas Sasambo) di kertas menggunakan pensil. Ketiga, setelah itu dicanting dengan diberi lilin sebagai perintang. Keempat, diwarnai dengan menggunakan pewarna batik (remasol, indigosol, prosion, rapid, dan lain-lain). Kelima, dijemur untuk mengeringkan warna. Keenam, penguncian warna atau fiksasi untuk mematikan warna di serat kain. Ketujuh, membersihkan hasil fiksasi dengan merendam di air bersih. Kedelapan, ditembok dengan menggunakan lilin sebagai penutup. Terakhir, melorot untuk melepaskan lilin.  Batik ini dijual dengan harga mulai dari Rp 70.000 hingga Rp 300.000 di Batik Sasambo Bumi Gora. Mamiq Darmawan mengatakan bahwa batik itu tidak selalu berasal dari Jawa. "Masa kita tidak boleh menjadi bagian proses produksi untuk bisa menghasilkan hasil karya sendiri sebagai bentuk kekayaan karakter batik itu," tegas Dermawan. Dia juga menyebut daya beli masyarakat terhadap batik Sasambo masih kurang. Ia berharap program pemerintah Bela Beli Prodak Lokal dapat terealisasi dengan baik. Harga Batik Sasambo dibandrol mulai dari harga 70 sampai 300 ribu di Batik Sasambo Bumi Gora.  Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (57.1%)