Sentimen
Benarkah Jagung Bisa Turunkan Gula Darah?
Beritasatu.com
Jenis Media: Hiburan
Jakarta, Beritasatu.com – Jagung dikenal di berbagai negara sebagai salah satu makanan pokok. Biji-bijian ini kaya akan serat, vitamin, dan mineral, sehingga menjadi tambahan bergizi untuk diet seimbang.
Meskipun sering digunakan dalam berbagai hidangan, perdebatan manfaat jagung bagi kesehatan, terutama untuk penderita diabetes, masih jadi perdebatan. Beberapa orang berpendapat jagung dapat membantu mengendalikan kadar gula darah, sementara yang lain skeptis.
Jagung mengandung sekitar 31,5 gram karbohidrat per 100 gram jagung mentah. Namun, karbohidrat yang terdapat dalam jagung adalah karbohidrat kompleks, yang disertai dengan serat dan protein.
Kandungan serat ini bermanfaat untuk mengendalikan kadar gula darah, karena dapat memperlambat proses pemecahan karbohidrat menjadi glukosa saat memasuki aliran darah.
Dikutip dari Healthline, Senin (30/9/2024), jagung merupakan pilihan sehat bagi jantung berkat komposisi nutrisinya. Serat dalam jagung dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, sementara kandungan kaliumnya berperan dalam mengatur tekanan darah.
Kalium bertindak sebagai vasodilator, menjaga pembuluh darah tetap rileks dan terbuka, sehingga mengurangi tekanan darah. Ini menjadikan jagung pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan kardiovaskular.
Jagung juga bermanfaat untuk kesehatan mata karena mengandung antioksidan tinggi, seperti lutein dan zeaxanthin, yang melindungi mata dari kerusakan akibat cahaya biru dan mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia.
Selain itu, serat dalam jagung membantu mengatur kadar gula darah. Meskipun rasanya manis, jagung memiliki indeks glikemik (IG) yang relatif rendah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah. Ini menjadikannya pilihan tepat bagi penderita diabetes.
Kandungan Indeks Glikemik (IG) Jagung
Indeks glikemik (IG) mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan IG di bawah 55 dianggap glikemik rendah, sedangkan IG 56 hingga 69 dianggap sedang. Jagung memiliki IG 52, menunjukkan bahwa ia tidak menyebabkan lonjakan cepat pada kadar gula darah, menjadikannya pilihan aman bagi penderita diabetes.
Beberapa penelitian menunjukkan efek positif jagung terhadap kadar gula darah. Dalam sebuah studi, pasien diabetes tipe 2 yang mengonsumsi satu cangkir jagung tiga kali sehari selama delapan minggu mengalami penurunan signifikan pada kadar gula darah dan berat badan.
Meskipun jagung mengandung karbohidrat, IG yang rendah membuatnya relatif aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Dengan konsumsi yang seimbang dan dipadukan dengan makanan bernutrisi lainnya, jagung dapat dimasukkan dalam pola makan penderita diabetes untuk membantu mengelola kondisi mereka.
Sentimen: positif (100%)