Sentimen
Negatif (100%)
28 Sep 2024 : 20.46
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kediri, Blitar

Nasib Pilu Santri Tewas Usai Dilempar Kayu Berpaku, Orangtua Cerai dan Jadi PMI di Taiwan Regional 28 September 2024

28 Sep 2024 : 20.46 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Nasib Pilu Santri Tewas Usai Dilempar Kayu Berpaku, Orangtua Cerai dan Jadi PMI di Taiwan Editor KOMPAS.com - Santri bernama M Keisa Anwar Alfairus (13) meninggal dunia usai terkena lemparan papan kayu berpaku pada bagian kepala. Santri MTs Plus Ahmad di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar , Jawa Tengah ini terkena lemparan papan oleh guru atau ustad di pondok pesantren tersebut. Korban sempat dua hari dirawat di RSUD Kabupaten kediri, namun kondisi korban koma dan kritis hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir. "Keponakan saya dirawat dua hari. Korban meninggal di RSKK pada Selasa (17/9/2024), sekitar pukul 08.00 WIB," kata paman korban, Iqwal Rikky Susanto (29), Jumat (27/9/2024). Dia menceritakan, peristiwa ini menimpa keponakannya terjadi pada Minggu (15/9/2024), sekitar pukul 06.00 WIB. Keluarga mendapat kabar dari pihak pondok sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu, pengurus pondok sudah membawa korban ke RSUD Srengat Kabupaten Blitar. "Neneknya ditelepon pihak pondok. Waktu itu, neneknya masih siap-siap mau sambangan (ke pondok). Dikabari kalau korban masuk rumah sakit. Dikira sakit apa, karena korban punya riwayat sesak napas," ujarnya. "Neneknya langsung ke rumah sakit (Srengat). Saya masih kerja dan baru menyusul ke rumah sakit sekitar pukul 10.30 WIB," lanjut Iqwal. Ketika sampai di RSUD Srengat, Iqwal melihat kondisi korban kritis dan dirawat di ruang IGD. Kondisi korban sempat drop dan diberi oksigen oleh rumah sakit. "Korban kritis, dirawat di ruang IGD. Pertama hanya diinfus, lalu kondisinya ngedrop, dikasih alat selang (oksigen) sempat stabil, habis itu kondisinya naik turun," ungkap Iqwal. "Siang itu juga dirujuk ke RSKK. Antara pukul 15.00 WIB atau pukul 16.00 WIB sudah di RSKK. Kondisi korban masih kritis dan korban meninggal pada Selasa (17/9/2024), sekitar pukul 08.00 WIB," ujarnya. Korban hendak dioperasi, namun kondisinya belum stabil hingga dokter tidak berani melakukan tindakan. "Rumah sakit belum berani melakukan operasi kalau kondisi korban masih drop. Tapi, sebelum dilakukan operasi, keponakan saya meninggal dunia," tutur Iqwal. Iqwal mengatakan, selama ini korban tinggal bersama neneknya. Ayah dan ibu korban sudah bercerai. Ibu korban kerja di Taiwan, sedang ayah kandungnya kerja di Malaysia. Korban mulai belajar di pondok sejak kelas 3 SD hingga sekarang, kelas 8 MTs. "Sejak kelas 3 SD, keponakan saya sekolah dan mondok di sana. Sekarang keponakan saya kelas 2 MTs. Keponakan saya tidurnya juga di asrama pondok," tutup Iqwal. Jenazah korban sudah dibawa ke Desa Dadaplangu dan dimakamkan di pemakaman umum. Meski menyebabkan korban jiwa, pihak keluarga tidak melaporkan insiden itu ke pihak kepolisian. Menurutnya, masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluarga. Namun dia tidak menjelaskan lebih rinci bagaimana penyelesaiannya. Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Nasib Santri yang Dilempar Kayu Berpaku Guru Ngajinya, Ortu Cerai dan Jadi TKI, Kecil Dirawat Nenek Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)