Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya, Kediri, Blitar
Doa Suparti Saat Temani Cucu yang Koma lalu Meninggal akibat Dilempar Kayu Berpaku oleh Guru Surabaya 28 September 2024
Kompas.com
Jenis Media: Regional
Doa Suparti Saat Temani Cucu yang Koma lalu Meninggal akibat Dilempar Kayu Berpaku oleh Guru
Editor
KOMPAS.com -
Suparti tak henti berdoa saat menemani cucunya yang sedang koma.
Cucu Suparti, M Keisa Anwar Alfairus (13), adalah seorang santri sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Ponggok,
Kabupaten Blitar
, Jawa Timur.
Korban dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka di kepala akibat dilempar
kayu berpaku
, Minggu (15/9/2024). Pelaku diduga adalah guru di ponpes tersebut.
Suparti mengatakan, korban sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Srengat, Kabupaten Blitar. Korban kemudian dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri.
Menurut Suparti, korban koma usai mengalami kejadian tersebut.
"Saya cuma mendoakan cucu saya dapat pertolongan, ternyata ya enggak ada (meninggal), ya saya pasrah lah," ujarnya, dikutip dari
Kompas TV
, Sabtu (28/9/2024).
Berdasarkan informasi yang ia peroleh, cucunya langsung pingsan usai kayu yang mengenai kepalanya berhasil dilepaskan.
"Sesudah itu sama ustaz diantar ke rumah sakit," ucapnya.
Sekitar pukul 07.00 WIB, Suparti mendapat kabar bahwa cucunya masuk ke instalasi gawat darurat (IGD).
"Saya langsung ke sana itu sudah koma. Memang ya segitu dalamnya (luka)," ungkapnya.
Paman korban, Iqwal Rikky Susanto (29), menuturkan, pada Minggu (15/9/2024) sekitar pukul 13.00 WIB, Anwar dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri agar bisa mendapat tindakan medis dengan alat yang lebih memadai.
Ditemani kakek dan nenek, Anwar tiba di RSUD Kabupaten Kediri sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah diperiksa, dia kemudian di ke ruang
intensive care unit
(ICU).
Rikky menjelaskan, pihak rumah sakit menyampaikan bakal melakukan operasi bedah bila kondisi korban stabil. Akan tetapi, kondisi Anwar tak kunjung membaik dan stabil.
“Hari Selasa (17/9/2024) pagi sekitar pukul 08.30 WIB, Anwar dinyatakan meninggal. Jadi belum sempat dioperasi,” tuturnya, Jumat (27/9/2024).
Ia menerangkan, selama ini, Anwar tinggal bersama kakek dan neneknya di Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, karena orangtuanya bercerai.
Ibu Anwar, yang merupakan kakak kandung Rikky, sedang bekerja di Taiwan sebagai buruh migran.
Ketika ditanya apakah keluarga akan membawa kasus ini ke polisi, Rikky mengaku telah ada penyelesaian secara kekeluargaan.
Namun, ia tak menjelaskan secara rinci soal "penyelesaian secara kekeluargaan" itu.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Blitar Kota AKBP Danang Setiyo PS menyebutkan, polisi masih menyelidiki kasus tersebut secara intensif.
"Sampai saat ini masih dilakukan giat penyelidikan secara intensif terhadap pemenuhan unsur pasal pidana dalam kasus itu," jelasnya, Sabtu, dilansir dari
Tribun Jatim.
Polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa itu.
Adapun mengenai kronologi kejadian, Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar, membeberkan, peristiwa terjadi sekitar pukul 06.00 WIB.
Pagi itu, ketika santri berolahraga pagi, seorang guru berinisial U yang merupakan terduga pelaku, meminta para santri agar segera mandi, lalu bersiap menjalankan shalat Duha.
"Karena santri tidak segera meninggalkan kegiatan olahraga, ustaz tersebut mengambil kayu dan melemparkan ke arah santri,” terangnya, Jumat.
Samsul menduga, U kemungkinan bermaksud hanya melempar kayu itu ke dekat para santri. Namun, papan kayu berpaku itu mengenai korban yang kebetulan sedang melintas.
“Kebetulan korban lewat dan mengenai kepala bagian belakangnya. Kayu tersebut ada pakunya," jelasnya.
Ia memaparkan, polisi belum meningkatkan kasus tersebut ke tahap penyidikan dan belum menetapkan tersangka.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor: Dita Angga Rusiana, Aloysius Gonsaga AE), Kompas TV
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Penyelidikan Intensif Polisi Kasus Santri Meninggal setelah Dilempar Kayu Berpaku di Blitar
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (100%)