Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Palembang
Kasus: pembunuhan
Keluarga 4 Pembunuh Siswi SMP di Palembang Sebut Anaknya Tak Terlibat Regional 25 September 2024
Kompas.com
Jenis Media: Regional
Keluarga 4 Pembunuh Siswi SMP di Palembang Sebut Anaknya Tak Terlibat
Tim Redaksi
PALEMBANG, KOMPAS.com
- Empat keluarga pelaku
pembunuhan
AA (13) siswi SMP penjual balon muncul ke publik. Mereka mengatakan, anaknya tidak terlibat kasus tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh empat keluarga IS (16), MZ (13), MS (12), dan AS (12) melalui kuasa hukumnya Hermawan saat menggelar konferensi pers di
Palembang
, Sumatera Selatan, Rabu (25/9/2024).
Hermawan menyebut, dari hasil analisa yang mereka lakukan, keterlibatan keempat kliennya untuk membunuh AA cukup janggal.
Di mana waktu pembunuhan dan pemerkosaan yang berlangsung di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Talang Kerikil, Palembang pada Minggu (1/9/2024) cukup singkat.
"Ini cukup aneh, karena jeda waktu pembunuhan dan lokasi bertemu mereka sangat singkat," kata Hermawan kepada wartawan.
Menurut Hermawan, jenazah AA ditemukan sekitar pukul 15.20 WIB saat acara kuda lumping berlangsung tak jauh dari lokasi kejadian.
Namun, dari saksi yang mereka dapatkan, keempat pelaku saat itu sedang berjalan menuju lokasi pertunjukan kuda lumping pada pukul 14.00 WIB. Hanya saja, ia enggan menyebut siapa saksi yang mereka temui itu.
Ia mengungkapkan, pukul 13.38 WIB dimulai persiapan acara kuda kepang, diikuti tarian anak-anak pukul 13.40 WIB yang berlangsung 15 menit hingga pukul 14.00 WIB.
Setelah itu, tarian barong dimulai dan berlangsung hingga pukul 14.30 WIB, ada juga sambutan dari pemilik kuda kepang dan Ketua RT yang selesai pada pukul 14.45 WIB.
Pukul 15.15 WIB dimulai tarian dewasa wanita yang berlangsung sekitar 15 menit. Tepat saat Ketua RT sedang melaksanakan shalat Ashar berjamaah yang selesai pada pukul 15.20 WIB.
"Kami sudah membuktikan bahwa jarak dari lokasi kuda kepang ke tempat kejadian perkara (TKP) memerlukan waktu 20 menit berjalan kaki. Bahkan, waktu yang tersisa tidak cukup untuk melakukan tindakan pembunuhan dan pemerkosaan seperti yang dituduhkan," ungkap Hermawan.
Ia pun menyangkal pembunuhan AA dilakukan lebih dari satu orang. Selain itu, penyebab kematian korban kehabisan oksigen karena dibekap pelaku IS tidak bisa dibuktikan.
Sebab, dari hasil visum ia menyebut tidak ada bekas cengkraman atau sidik jari dari para pelaku.
"Penjelasannya IS (pelaku utama) ini membekap dan tiga lainnya memegang tangan dan kaki korban. Kalau orang dibekap pasti meronta-ronta, tapi tidak ada visum cengkraman atau sidik jari," jelas dia.
Kemudian, setelah penemuan jenazah AA, IS bersama ketiga rekannya tidak melarikan diri seperti para pelaku pembunuhan pada umumnya. Bahkan, mereka sempat datang ke rumah korban untuk yasinan.
"IS ini tidak kemana-mana, dia nonton sampai habis Kuda Kepang itu. Nanti tinggal dibuktikan," ungkapnya.
Hasil temuan itu nantinya akan disampaikan Hermawan ke dalam persidangan untuk pembelaan keempat tersangka. Ia yakin para pelaku di bawah umur, sama sekali tidak terlibat.
"Kami yakin bahwa tersangka tidak bersalah, dan fakta-fakta yang kami kumpulkan akan membuktikan hal tersebut,"jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, aksi pembunuhan bermula saat IS bersama tiga rekannya bertemu dengan korban AA untuk menonton hiburan tradisional Kuda Lumping di sekitar kawasan Pipa Reja.
Dalam pertemuan itu, korban AA diajak pelaku IS ke TPU Talang Kerikil untuk jalan-jalan. Korban yang tak curiga kemudian menuruti ajakan dari pelaku.
“IS kemudian mengajak ketiga rekannya menuju ke lokasi awal korban tewas,” kata Harryo saat melakukan gelar perkara, Rabu (4/6/2024).
Ketika berada di lokasi, IS yang menyukai korban berupaya mencabuli korban. Namun saat itu, korban dibekap IS bersama tiga rekannya hingga tewas kehabisan napas.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (100%)