Sentimen
Bebas-Siti Ziarah ke Makam Raja Balanipa, Bentuk Penghormatan pada Leluhur
Fajar.co.id
Jenis Media: Politik
"Kenapa ini ada manajemen timbal balik, karena di mana raja ini selalu bercita-cita bagaimana rakyatnya sejahtera dan makmur," sebutnya.
Bebas menyebut I Manyambungi ini adalah seorang raja yang demokratis.
Dia bercerita, saat masa akhir pemerintahannya, I Manyambungi berpesan bahwa setelah wafat “Jika tidak memiliki kemampuan dan etika yang baik, maka jangan pilih dia menjadi raja.”
Secara lengkap amanah itu berbunyi, bahwa “Madondong duambongi anna matea, mau ana’u mau appo’u da’ muannai menjari mara’dia mua tania tonamassayanni lita’na to massayanni pa’banua.”
“Da’ muannai dai di peuluan, mua masuanni pulu-pulunna, mua maddori kedona, apa iyamo ta’u namarruppu-ruppu lita’.”
“Artinya manakala besok lusa saya mangkat, walaupun anak dan cucu saya, janganlah hendaknya diangkat menjadi raja kalau bukan dia orang yang cinta kepada tanah air dan rakyat kecil.”
“Jangan pula diangkat seorang calon raja bila ia mempunyai tutur kata yang kasar, berbuat, bertindak kaku dan kasar pula, karena orang yang seperti itulah yang akan meng-hancurkan negeri.”
"Ada pesannya, besok atau lusa jika saya meninggal, jangan angkat anak saya atau cucu jika tidak bisa memperbaiki sebuah daerah atau negara.
“Apa yang disampaikan itu bahwa tidak harus anaknya, berarti dia cari siapa pun orang yang bisa memperbaiki sebuah daerah lebih," ucapnya.
"Mudah mudahan pemerintah Polman ke depan bisa seperti itu," harapnya.
Warisan Leluhur Harus Dirawat dan Dilestarikan
Dalam kesempatan itu, kondisi makam Raja Balanipa Pertama I Manyambungi yang lebih dikenal dengan Todilaling turut menjadi perhatian Andi Bebas Manggazali.
Sentimen: positif (98.4%)