FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri tengah mendalami kemungkinan keterlibatan pelaku lain dalam kasus ilegal akses dan penyebaran data elektronik milik Badan Kepegawaian Negara (BKN). Polisi telah menetapkan seorang tersangka berinisial BAG (25), seorang guru honorer di Banyuwangi, Jawa Timur, dalam kasus ini.

"Apakah tersangka BAG berkomunikasi dengan pelaku lain masih kami dalami. Sementara ini hasil pemeriksaan menunjukkan dia beraksi sendiri," kata Brigjen Pol. Himawan Bayu Aji, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa, dikutip dari ANTARA.

Himawan menambahkan, penyelidikan masih berfokus pada jejak digital tersangka untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain. Selain itu, tersangka diketahui tidak memiliki latar belakang pendidikan teknologi informasi, meskipun ia lulusan jurusan pendidikan di perguruan tinggi.

Tersangka mulai aktif di situs breachforums.st sejak 2021 dan membuat akun baru pada akhir 2023. Setelah mempelajari modus operandi di situs tersebut, BAG berhasil mengakses situs https://satudataASN.BKN.go.id menggunakan akun admin yang diperolehnya dari forum tersebut. Ia kemudian mengunduh sekitar 6,3 gigabita data dari situs tersebut dan menjualnya di breachforums.st.

Polisi masih memverifikasi jenis data yang diunduh tersangka dan berencana berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mitigasi lebih lanjut. Selain data BKN, tersangka juga menyebarkan data dari 40 sistem elektronik lainnya milik institusi di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Taiwan, dan Afrika Selatan.