Sentimen
Negatif (99%)
19 Sep 2024 : 04.36
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Diponegoro

Kab/Kota: Semarang

Kasus: kecelakaan

Tokoh Terkait

1 Ibunda Ungkap Dokter Aulia Risma Kerap Dibentak dan Dipaksa Kerja Nonsetop hingga Jatuh ke Selokan Regional

19 Sep 2024 : 04.36 Views 12

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Ibunda Ungkap Dokter Aulia Risma Kerap Dibentak dan Dipaksa Kerja Nonsetop hingga Jatuh ke Selokan Tim Redaksi SEMARANG, KOMPAS.com - Ibunda dokter Aulia Risma kembali buka suara terkait dugaan kasus perundungan yang menewaskan putrinya di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro ( Undip ). Perempuan bernama Nuzmatun Malinah itu mengungkap bila Aulia kerap dibentak dan dipaksa berkerja di RSUP dr Kariadi tanpa henti hingga kelelahan. Akibatnya Aulia mengalami kecelakaan tunggal dan terjatuh ke selokan. "Tanggal 25 Agustus 2022, karena saking ngantuknya dia jatuh ke selokan, sampai dia sadar sendiri, malam-malam dini hari, sampai dia bangun sendiri, apa yang terjadi, sakitnya seperti apa," ungkap sang ibu saat konferensi pers di Hotel PO, Semarang, Rabu (18/9/2024) malam.
Dia menceritakan, usai terjatuh, kaki dan punggung putrinya sakit hingga harus menjalani operasi dua kali pada 2023 dan 2024. Sejak awal masuk PPDS Anestesi Undip pada 2022, dia mendengar cerita dari Aulia bila mahasiswa PPDS harus tuntas menyiapkan ruang operasi pada pukul 03.00 WIB. "Jam 3 dini hari harus sudah di ruangan. Semua peralatan sudah siap, kadang setengah 2, rutinitas seperti itu. Sampai akhirnya dia pulang dari rumah sakit itu jatuh," kata dia. Nuzmatun sempat mendatangi Kaprodi agar putrinya tidak ditugaskan di RS secara berlebihan hingga kelelahan dan mengalami kejadian yang tidak diinginkan. "Dijawab (Kaprodi) 'itu adalah penguatan mental, dalam menghadapi berbagai pasien'. Saya sampaikan apakah enggak ada cara lain? Beberapa kali saya menghadap, tapi perlakuannya masih tetap seperti itu," ungkap dia. Tak hanya itu, sang ibu juga mendengar curhatan putrinya yang kerap menerima bentakan saat menjalani praktik di RSUP Kariadi bersama mahasiswa PPDS Anestesi lainnya. "Termasuk bentakan-bentakan. Sementara saya biasa mendidik anak saya dengan cara halus, lemah lembut, begitu masuk PPDS, dididik dengan kata kasar, suara melegam legam, anak saya jadi ketakutan," beber dia. Dia telah berulang kali melaporkan hal itu pada Kaprodi, tapi respons yang diterima masih sama hingga akhir. Sebelumnya diberitakan, Aulia merupakan mahasiswa PPDS prodi anestesi Universitas Diponegoro yang ditemukan meninggal pada Senin (12/8/2024) di kamar kosnya. Buntutnya, Kemenkes menghentikan PPDS Prodi anestesi di RSUP Dr Kariadi Semarang setelah ditemukan adanya dugaan perundungan di tempat studi almarhumah itu.    Kendati demikian, Undip membantah terjadinya perundungan terhadap mahasiswinya itu. Belakangan Ibu korban Nuzmatun Malinah, adik kandung korban Nadia, dan pengacaranya melaporkan sejumlah senior PPDS Anestesi Undip ke Polda Jawa Tengah pada Rabu (4/9/2024).  Mereka dilaporkan terkait pemerasan, pengancaman hingga intimidasi terhadap korban. Pihak keluarga membawa bukti chat , hingga rekening korban.  Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (99.9%)