Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Perum BULOG
Tokoh Terkait

Febby Novita
Tumbuk Lesung membuka International Rice Conference 2024
Elshinta.com
Jenis Media: Ekonomi
Peragaan “Tumbuk Lesung”, Sonya Mamoriska - Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum BULOG , Carolyn Turk - World Bank, V. Subramanian - SA Rice News, Rachmi Widiriani - Director of Food Distribution and Reserves Indonesian National Food Agency , Febby Novita - Direktur Bisnis Perum BULOG, Kamis (19/9/2024) di Bali. Foto: Sri Ragil Lestari
Tumbuk Lesung membuka International Rice Conference 2024 di Bali
Tumbuk Lesung membuka International Rice Conference 2024 Dalam Negeri Nandang Karyadi Kamis, 19 September 2024 - 16:04 WIB
Elshinta.com - Sebanyak perwakilan dari 16 negara menghadiri International Rice Conference 2024 dibuka langsung oleh Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum BULOG (Badan Urusan Logistik), Sonya Mamoriska, Kamis(29/9/2024) di BICC Nusa Dua Bali.
Mereka yang hadir dari berbagai negara yaitu Indonesia, Inggris, Pakistan, Philipina, Singapura, Jepang, Vietnam, India, Thailand, Kamboja, Uni Emirate Arab, Laos, Myanmar, Africa Selatan, Korea Selatan, Malaysia, China, dan Timor Leste.
Acara dibuka dengan atraksi “Tumbuk Lesung” yang diiringi penari Bali. Perwakilan delegasi melakukan tumbuk di lesung yang dibawakan oleh penari. Perwakilan yang maju ke panggung untuk menumbuk di lesung adalah Sonya Mamoriska - Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum BULOG; Carolyn Turk - World Bank; V. Subramanian - SA Rice News; Rachmi Widiriani - Director of Food Distribution and Reserves Indonesian National Food dan Febby Novita - Direktur Bisnis Perum BULOG.
Dalam kesempatan ini, Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum BULOG, Sonya Mamoriska menyampaikan membangun ketahanan sangat penting karena taruhannya sangat tinggi.
“Beras bukan hanya tanaman pangan. Ini adalah garis hidup bagi miliaran orang di seluruh dunia. Ini mendukung mata pencaharian, menyediakan nutrisi penting, dan memainkan peran penting dalam ekonomi banyak negara,” katanya.
Menurutnya, ketahanan sistem beras kita berdampak langsung pada keamanan pangan global dan, dengan demikian, pada stabilitas dan kesejahteraan masyarakat kita. Lebih jauh, ketahanan juga tentang keberlanjutan.
“Ini melibatkan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien, mengurangi dampak lingkungan, dan memastikan bahwa sistem produksi beras kita dapat bertahan untuk generasi mendatang. Ini tentang menyeimbangkan kebutuhan hari ini dengan tantangan masa depan,” katanya.
Dia juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini sehingga menguatkan kolaborasi dan kerjasama yang baik dengan membawa semangat kolaborasi dan inovasi.
“Saya ingin menyampaikan terimaklasih yang sebesar-besarnya kepada semua pembicara,panelis, dan peserta yang telh menyumbangkan keahlian dan wawasannya. Yang special kepada penyelenggara, sponsor dan mitra,” pungkasnya. (Srr/Ter)
Sumber : Radio Elshinta
Sentimen: positif (99.7%)