Sentimen
Negatif (100%)
19 Sep 2024 : 19.35
Informasi Tambahan

Kasus: kecelakaan, pembunuhan, mayat

Keluarga Duga Pembunuhan oleh Dosen di Medan Berlatar Asmara dan Harta Medan 19 September 2024

19 Sep 2024 : 19.35 Views 9

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Keluarga Duga Pembunuhan oleh Dosen di Medan Berlatar Asmara dan Harta Tim Redaksi MEDAN, KOMPAS.com - Haposan Situngkir mengungkapkan sejumlah kejanggalan di balik kematian adiknya, Ruslan Maralen Situngkir (61), yang ditemukan meninggal di Jalan Gaperta, Kota Medan , pada Jumat (22/3/2024). Ruslan diduga dibunuh oleh istrinya sendiri, Tiromsi Sitanggang (57), yang berprofesi sebagai dosen di Medan. Haposan menceritakan, pada hari kejadian, Tiromsi menelpon salah satu sepupunya dan mengabarkan Ruslan meninggal akibat kecelakaan. Mendengar kabar tersebut, Haposan segera memeriksa keadaan Ruslan di rumah sakit. "Saat itu, pelaku tidak menyebutkan jenis kecelakaan yang terjadi. Ketika tiba di rumah sakit, saya melihat tubuh korban sudah berada di kamar mayat. Ada luka di dahinya yang sudah dijahit," ungkap Haposan saat diwawancarai di Polsek Helvetia, Kamis (19/9/2024). Haposan menjelaskan, luka di dahi tersebut tidak menyerupai luka akibat kecelakaan. Selain itu, tangan dan kaki Ruslan juga tidak menunjukkan tanda-tanda cedera seperti yang biasa ditemukan pada korban kecelakaan lalu lintas, sehingga menimbulkan kecurigaan. Polisi kemudian meminta agar korban diotopsi sebelum dimakamkan. Namun, Tiromsi menolak. Merasa ada yang janggal, Haposan pergi ke lokasi kejadian di depan rumah korban untuk mencari tahu lebih lanjut. "Di lokasi kejadian, tidak ada saksi yang melihat kecelakaan. Namun, ada warga yang sempat dimintai bantuan oleh pelaku untuk mengangkat tubuh korban di teras rumah. Tapi karena melihat darah, warga tersebut tidak jadi membantu," lanjutnya. Jenazah Ruslan akhirnya dibawa ke Kabupaten Dairi untuk dimakamkan. Haposan yang merasa ada yang tidak beres membuat laporan ke Polsek Helvetia untuk mengusut penyebab kematian adiknya. Setelah makam Ruslan dibongkar dan dilakukan otopsi, ditemukan sejumlah luka di tubuh korban akibat benda tumpul. Berdasarkan hasil otopsi tersebut, Tiromsi ditetapkan sebagai tersangka. Meski demikian, motif di balik pembunuhan ini masih dalam penyelidikan. Haposan mencurigai ada dua kemungkinan motif, yaitu perselingkuhan atau masalah harta.   Sahurman, adik korban, juga mengungkapkan, sebelum meninggal Ruslan sempat mencurigai adanya hubungan spesial antara istrinya, Tiromsi, dengan sopir pribadi mereka. Selain itu, Ojahan Sinurat, pengacara keluarga korban, menambahkan ada hal lain yang mencurigakan. BPJS kesehatan Ruslan tidak dibayar selama hampir sembilan bulan, tapi asuransi jiwa korban diurus pada 6 Maret, beberapa minggu sebelum kematiannya. Asuransi tersebut bernilai Rp 500 juta. Berdasarkan kejanggalan-kejanggalan tersebut, Ojahan berharap agar polisi bisa mengungkap kasus ini dengan jelas, termasuk menangkap seorang terduga pelaku lainnya, yaitu sopir Tiromsi. "Kami berharap sopir tersebut dapat segera ditangkap sehingga kebenaran kasus ini bisa terungkap sepenuhnya," sebut Ojahan. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)