Sentimen
Positif (99%)
19 Sep 2024 : 19.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pati, Kudus, Mataram, Pekalongan, Semarang

Melihat Kolaborasi Seni dan Limbah lewat Pameran "Hompimpa Alaium Gambreng" Regional 19 September 2024

19 Sep 2024 : 19.53 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Melihat Kolaborasi Seni dan Limbah lewat Pameran "Hompimpa Alaium Gambreng" Tim Redaksi SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak lebih dari 2.000 karya seni dan warna-warni gambar terpajang di sepanjang gedung Klub Merby yang terletak Jalan Mataram, Wonodri, Kota Semarang. Ada banyak jenis karya seni limbah yang dipamerkan dalam tajuk "Hompimpa Alaium Gambreng". Di antaranya, junk art instalation, lukisan tong bekas, finger painting pada kertas, lukisan batu, fotografi fashion pada kain, dan masih banyak lainnya. Manager Klub Merby, Krisna Phiyastika, mengatakan, pameran yang diinisiasi oleh AECItrue, Klub Merby, dan Maretha Hati Natara Foundation itu dibentuk dengan konsep interaktif. Artinya, karya seni yang dipajang merupakan hasil nyata dari pelatihan antara seniman dan masyarakat. "Kita melibatkan seluruh elemen masyarakat, ada dari teman-teman disabilitas, guru, pelajar, seniman. Tidak hanya dair Semarang, tapi juga luar Semarang, seperti Pati, Pekalongan, Kudus, Bali," ucap Krisna kepada Kompas.com , Kamis (19/9/2024). Uniknya, pameran "Hompimpa Alaium Gambreng" ini diusung dengan konsep MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Sehingga, selama pameran ini berlangsung hingga 2 Oktober 2024 mendatang, ada pula berbagai kegiatan, seperti workshop, penampilan seni pertunjukan, donasi bantuan, hingga perkumpulan seniman, kurator, dan kolektor. "Kalau kenapa ini namanya Hompimpa Alaium Gambreng, karena kami ingin bermain dengan limbah seni. Ibaratnya kami ingin bermain-main dalam berkesenian atau berkesenian dengan main-main," tutur Krisna. Salah satu karya seni yang menarik yaitu instalasi drum tong bekas yang dihasilkan dari Workshop Education Art Festival UPGRIS. "Itu ada 50 drum bekas. Selain itu ada juga seni grafis dari bekas bungkus makanan dan minuman," ucap dia. Disamping itu, Krisna menyebut, pihaknya telah menyiapkan berbagai kolaborasi dengan komunitas di Kota Semarang. Seperti pembuatan kreasi sarung dan ikat kepala, meramu jamu, hingga kolase perca kain batik. Dengan demikian, Krisna berharap kedepannya seni di Kota Semarang bisa lebih berkembang dan dihargai oleh masyarakat. "Semoga bisa terbentuk dari jejaring dalam berkomunitas semakin kuat, saling support. Jadi dalam berkesenian dan berkreatif ini bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat," pungkas Krisna. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (99.8%)