Sentimen
Positif (86%)
18 Sep 2024 : 11.14
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Mamuju

Kasus: stunting

Bebas: Tekad BESTI Polman Bebas Stunting

18 Sep 2024 : 11.14 Views 13

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Politik

FAJAR.CO.ID, POLMAN - Pasangan Andi Bebas Manggazali - Siti Rahmawati (BESTI) memberi perhatian serius terhadap stunting di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Mereka menyebut, stunting masuk dalam kategori darurat di Bumi Tipalayo.

Bebas-Siti menyoroti fakta bahwa anak bawah lima tahun (balita) masih tinggi alias rentan terkena stunting. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) per akhir 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Polman adalah 28,1%.

Persentase tersebut memang lebih baik dari Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang mencatat 30,03%. Namun, masih jauh di atas rata-rata nasional sebesar 21,6%. Adapun Pemerintah Republik Indonesia (RI) menargetkan prevalensi stunting pada akhir 2024 nanti adalah 14%.

“Tentu saja, stunting menjadi salah satu PR (pekerjaan rumah) bagi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar selanjutnya. Apalagi, target prevalensi nasional itu separuh dari capaian Kabupaten Polewali Mandar tahun lalu,” ujar Andi Bebas Manggazali.

“Jadi, memang perlu kerja keras, waktu, konsistensi dan komitmen yang besar. BESTI sangat siap untuk itu. Paling tidak, di bawah kepemimpinan kami nanti, Kabupaten Polewali Mandar mampu mendekati atau bahkan memenuhi target nasional,” sambungnya.

Sebagai informasi, prevalensi stunting di Kabupaten Polman terbilang cukup baik se-Provinsi Sulbar. Sebab berada di urutan ketiga di bawah Kabupaten Mamuju Tengah dan Pasangkayu. Kedua daerah itu sama-sama memperoleh angka 27,9% pada 2023.

Prevalensi stunting di Bumi Tipalayo pun mengalami perbaikan yang sangat besar. Yang mana, 2021 sebesar 36% dan naik menjadi 39,3% pada 2022. Lalu pada akhirnya turun sebanyak 11,2% ke angka 28,1% pada 2023.

Sentimen: positif (86.5%)