Sentimen
Negatif (88%)
15 Sep 2024 : 18.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Kasus: Kemacetan

Tokoh Terkait
Agustian Syach

Agustian Syach

Agar Relokasi Pasar Tumpah Bogor Lancar, Pengamat Sebut Polisi Harus Tindak Premanisme Megapolitan 15 September 2024

15 Sep 2024 : 18.05 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Agar Relokasi Pasar Tumpah Bogor Lancar, Pengamat Sebut Polisi Harus Tindak Premanisme Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansah menegaskan bahwa tindakan premanisme yang menghambat proses relokasi pasar tumpah di Jalan Merdeka, Bogor Tengah, Kota Bogor, harus ditindak tegas aparat kepolisian setempat. Karena itu, Trubus berharap Pemerintah Kota Bogor dapat bersinergi dengan pihak kepolisian untuk menyelesaikan persoalan ini agar proses relokasi dapat berjalan lancar. “Oleh sebab itu, pihak kepolisian harus turun tangan jika ada tindakan premanisme di Pasar Tumpah Bogor,” ujar Trubus saat dihubungi, Minggu (15/9/2024). Trubus meyakini bahwa tindakan premanisme di lokasi tersebut sudah menjadi masalah yang kronis. "Iya pidana, jadi saya meyakini ada sampai ke sana. Ini sudah laten, sudah lama, seperti penyakit dalam yang menjalar ke mana-mana," kata Trubus. Namun, di sisi lain, Trubus juga menduga adanya keterlibatan orang dalam di balik sulitnya proses relokasi pasar tumpah tersebut. "Preman ini sepertinya berkuasa penuh, artinya preman ini memiliki jaringan dengan orang dalam. Dugaannya, Pemkot sendiri yang 'melindungi'," ungkapnya. Menurut Trubus, tanpa campur tangan preman, relokasi seharusnya dapat berjalan lebih lancar. Ia menilai bahwa preman tidak akan bertindak sejauh ini tanpa dukungan internal. "Kalau pedagangnya mau, tapi karena intervensi preman, jadi seperti ini. Saya pikir preman juga enggak akan separah itu kalau tidak ada dukungan dari orang dalam Pemkot," tambahnya. Pemkot Bogor diketahui sering menghadapi kesulitan dalam menertibkan pedagang di sepanjang Jalan Merdeka. Pasar tumpah tersebut telah lama dikeluhkan masyarakat karena menyebabkan kemacetan dan memberikan kesan kumuh. Kepala Satpol PP Kota Bogor, Agustian Syach, mengakui bahwa proses penertiban terhambat oleh intimidasi dari preman. "Kemarin sempat kita melakukan penertiban dan memindahkan pedagang ke tempat relokasi, tapi preman intimidasi para pedagang yang sudah pindah," jelas Agustian, Jumat (13/9/2024). Meskipun demikian, Satpol PP memastikan bahwa penertiban akan tetap dilaksanakan setelah lokasi relokasi dipastikan oleh Pemkot Bogor. Boy (45), warga Jalan Merdeka, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, merasa kesal dengan keberadaan "pasar tumpah" yang sudah berlangsung selama 20 tahun di wilayah tempat tinggalnya. Boy menyatakan bahwa pasar tumpah menimbulkan berbagai masalah, mulai dari kemacetan lalu lintas, penumpukan sampah, hingga menciptakan lingkungan yang kumuh. "Saya warga asli Jalan Merdeka, memang sudah 20 tahun lebih area tempat tinggal kami jadi tidak nyaman karena PKL yang sampai hari ini tidak pernah bisa dikontrol pemkot. Ini menyebabkan permasalahan sampah, macet, dan jadi kumuh," kata Boy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/9/2024). Boy dan warga sekitar sudah berulang kali melayangkan keluhan ke Pemerintah Kota Bogor, berharap adanya solusi yang efektif dan berkelanjutan. Namun hingga kini, belum ada langkah nyata untuk mengatasi masalah tersebut secara tuntas. Menurut Boy, upaya penertiban pernah dilakukan oleh pemerintah kota (Pemkot), tetapi hanya bersifat sementara. “Ada ditindak, tapi beberapa hari ada lagi. Udah capek warga lapor ke Pemkot,” ujar Boy. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (88.3%)