Pintu Air Telaga Sarangan Akan Ditutup Akhir September, Ini Alasannya Tim Redaksi MAGETAN,  KOMPAS.com  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan , Jawa Timur (Jatim), akan menutup pintu air Telaga Sarangan pada akhir September. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan air. Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Magetan akan melakukan penutupan setelah pabrik Gula Rejosari selesai melaksanakan giling tebu yang berakhir pada September 2024. “Pabrik gula sudah izin ke kementrian terkait waktu giling itu akhir September akan selesai. Sesuai dengan izin maka pintu keluar air telaga pasir akan kita tutup nanti,” ujarnya Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Magetan, Yuli Karyawan Iswahyudi saat dihubungi Senin (9/9/2024). Yuli menambahkan, elevasi ketinggian air di Telaga Sarangan saat ini mencapi 10,60 meter. Sementara batas penurunan air di Telaga Sarangan yang bisa diantisipasi hingga elevasi ketinggian 7 meter. Diperkirakan hingga akhir Bulan September nanti elevasi ketinggian air akan mencapai 10 meter. “Elevasi muka air 10,60 meter. Telaga itu bisa diturunkan sampai elevasi 7 meter. Artinya kalau sampai akhir bulan September nanti perkiraan kita kurang lebih ada 10 meter, jadi ada cadangan air yang bisa dikeluarkan 3 meter, tapi tetap nanti berizin ke Balai Besar Begawan Solo untuk pembukaannya," imbuhnya. Meski dilakukan penutupan pintu air, dia memastikan tidak akan mempengaruhi irigasi pertanian warga. Dia memastikan masyarakat tetap akan menerima giliran pengairan untuk lahan tanaman pertanian hingga panen yang akan datang. “Tanaman petani itu sisitemnya ketela, ada hortikultura diharapkan masih ada cadangan air sampai musim tanam wilayah dibawah telaga pasir," pungkasnya. Terkait lamanya penutupan pintu air Telaga Sarangan, Yuli mengaku akan melihat situasi perkembangan terkait elevasi ketinggian air di Telaga Sarangan. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.