Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tangki
Krisis Air Bersih di Sumbawa Meluas, Status Darurat Diperpanjang hingga Oktober Regional 10 September 2024
Kompas.com
Jenis Media: Regional
Krisis Air Bersih di Sumbawa Meluas, Status Darurat Diperpanjang hingga Oktober Tim Redaksi SUMBAWA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa , Nusa Tenggara Barat, resmi memperpanjang masa penanganan darurat kekeringan selama 82 hari terhitung sejak tanggal 11 Agustus hingga 31 Oktober 2024. "Kita perpanjang karena kondisi di lapangan sudah semakin parah, hujan tidak ada dan air sumur sudah mengering sehingga masyarakat saat ini sangat membutuhkan air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumbawa, M. Nur Hidayat, Selasa (10/9/2024). Berdasarkan data pemetaan, dampak kekeringan itu dialami oleh 33.964 jiwa dari 8.491 kepala keluarga (kk). Mereka tersebar di 20 desa, 61 dusun dan 9 kecamatan. Total kebutuhan air sebanyak 1.086.848 liter. Menurutnya, kondisi masyarakat saat ini lebih membutuhkan air bersih dibandingkan beras. Hal tersebut bisa mengindikasikan bahwa krisis air bersih di masyarakat saat ini sudah sangat parah sehingga perpanjangan masa tanggap perlu dilakukan. "Air ini sangat penting untuk makan dan ibadah, karena tidak mungkin setiap hari masyarakat kita melakukan tayammum saat akan melaksanakan ibadah," ucapnya. Dayat sapaan akrabnya mengatakan, saat ini sudah ada tambahan empat desa yang mengajukan permintaan air bersih dari sebelumnya hanya 16 desa di 11 kecamatan. Empat desa tersebut salah satunya Desa Poto di kecamatan Moyo Hilir dan Desa Semeri. "Dulu kan dua desa itu tidak meminta distribusi air bersih, tapi karena kondisi kemarau saat ini sangat parah sehingga mereka juga minta distribusi air bersih," sebutnya. Dayat tidak menampik bahwa kondisi kemarau tahun ini sangat parah jika dibandingkan dengan tahun 2023 lalu. Bahkan, untuk volume air yang disalurkan biasanya satu desa hanya 6 tangki, sekarang lebih dari 6 tangki. "Saking kurangnya air yang didistribusikan, Kabid saya pernah disandera masyarakat Desa Mokong agar air yang dibutuhkan masyarakat bisa dipenuhi," tambahnya. Pihaknya juga sudah banyak menerima permintaan dari kepala desa untuk penyaluran air bersih. "Baru beberapa desa yang sudah mulai kami lakukan pendistribusian air bersih. Kalau untuk desa lainnya belum bisa kita lakukan karena masih menunggu anggaran," tukasnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (96.9%)