Sentimen
Negatif (93%)
8 Sep 2024 : 20.34
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

BUMN: PT Pindad

Institusi: Paspampres

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Paus Fransiskus Gunakan Mobil Terbuka Sesuai Permintaan Vatikan Saat Misa Akbar di GBK Megapolitan 8 September 2024

8 Sep 2024 : 20.34 Views 89

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Paus Fransiskus Gunakan Mobil Terbuka Sesuai Permintaan Vatikan Saat Misa Akbar di GBK Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Paus Fransiskus memilih menggunakan Maung MV3 " Pope Mobile " buatan PT Pindad saat memimpin misa akbar yang dihadiri oleh 90.000 umat Katolik di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Kamis (5/9/2024). Koordinator Acara dan Nonliturgi Perayaan Ekaristi Muliawan Margadana mengatakan, penggunaan mobil terbuka ini merupakan permintaan langsung dari Vatikan . Muliawan menjelaskan, sejak awal Vatikan telah memberikan beberapa syarat khusus terkait kendaraan yang digunakan Paus. “Dari pihak Vatikan sendiri dari sejak awal memang sudah mengatakan harus terbuka, tidak mau menggunakan armoured car (mobil anti peluru), mobilnya harus sederhana, kaca filmya tidak boleh pakai, harus clear,” ujar Muliawan dalam video saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan "Tribun Network" Febby Mahendra Putra, dikutip Minggu (8/9/2024). Maung MV3 dipilih karena sesuai dengan kondisi fisik Paus yang memiliki keterbatasan mobilitas. Kendaraan tersebut telah dimodifikasi untuk keamanan dan kenyamanan Paus, namun tetap memenuhi syarat yang diberikan oleh Vatikan. “Ide Maung ini kita melihat bagaimana cari mobil yang sesuai dengan kondisi beliau juga mengalami keterbatasan, jadi cari yang aman dan sebagainya. Serta produksi Indonesia adalah Maung ini, sehingga kita berbicara dengan beberapa pihak termasuk Pindad kemudian beliau-beliau bersedia untuk membantu,” kata dia. Tidak hanya mobil, pihak Vatikan juga menolak penggunaan pagar setinggi dua meter di sekitar lokasi, yang awalnya diajukan oleh panitia demi alasan keamanan. “Ketika di GBK juga kita mengusulkan ada penyekat-penyekat setinggi dua meter, penyekat sterilisasi langsung ditolak oleh keamanannya. Awalnya ada pagar dua meter, kemudian langsung ditolak oleh pihak Vatikan karena beliau ingin berinteraksi dengan masyarakat. Sehingga pagarnya hanya boleh 1,5 meter,” tutur Muliawan. Dalam hal pengemudi, sempat terjadi perdebatan antara pihak Indonesia dan Vatikan terkait siapa yang akan mengendarai kendaraan tersebut. Akhirnya, supir Vatikan yang dipilih, setelah melalui pelatihan. “Vatikan mempersyaratkan supirnya harus dari vatikan . Dari pihak Indonesia mengatakan supirnya harus Paspampres. Karena yang tau manuvernya, shift house kalau ada apa-apa di jalan atau sebagainya. Tentu harus ada kompromi akhirnya supirnya dilatih dulu. Supirnya dari vatikan,” ujarnya. Kejadian tak terduga terjadi saat Paus Fransiskus tiba di lokasi. Beliau meminta untuk duduk di kursi depan mobil, memaksa tim keamanan untuk segera menyesuaikan pengaturan. “Beliau datang tiba-tiba minta duduk di depan. Jadi pihak keamanan yang harus menyesuaikan,” ungkap Muliawan. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (93.8%)