Sentimen
Positif (98%)
4 Sep 2024 : 06.57
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

Kab/Kota: Tangerang, Bekasi, Roma, Gambir, Cipayung

9 Sikap Kesederhanaan Paus Fransiskus, Tamparan bagi Hati yang Tak Pernah Puas Megapolitan

4 Sep 2024 : 06.57 Views 88

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Sikap Kesederhanaan Paus Fransiskus, Tamparan bagi Hati yang Tak Pernah Puas Penulis JAKARTA, KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus tiba di Indonesia melalui Bandar Udara (Bandara) Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa (3/9/2024) siang. Kehadiran Paus Fransiskus di Bumi Pertiwi membawa nuansa kesederhanaan yang tersirat dari pilihan kendaraan dan akomodasi yang jauh dari kesan mewah bagi seorang pemimpin. Diketahui, Paus Fransiskus beserta rombongan terbang dari Roma, Italia, ke Indonesia menggunakan pesawat komersial maskapai ITA Airways yang disewa khusus. Setibanya di Indonesia, pemimpin agama Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan itu memilih menggunakan mobil yang sehari-hari digunakan warga kebanyakan, yakni Kijang Innova Zenix berwarna putih. Ia pun memilih duduk di kursi depan mobil. Saat melintasi sejumlah jalan di Jakarta, Paus Fransiskus tak ragu untuk membuka kaca jendela mobil sambil melambaikan tangan dan melemparkan senyuman ke masyarakat yang menyambutnya. Kesederhanaan yang diperlihatkan sang paus tak sampai di situ. Ia memilih menginap di Kedutaan Besar (Kedubes) Takhta Suci Vatikan di Gambir, Jakarta Pusat, ketimbang hotel berbintang selama kunjungan apostoliknya ke Jakarta pada 3-6 September 2024. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, sikap Paus Fransiskus yang sederhana patut menjadi keteladanan dan contoh para pemimpin di tingkat nasional ataupun global. "Di tengah kesibukan dan jadwal yang padat, Paus Fransiskus berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan menempuh perjalanan yang sangat jauh dan tidak menginap di hotel berbintang," kata Haedar dalam keterangan tertulis, Selasa. "Hal itu menunjukkan keteladanan yang dapat menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan ranah global," ujarnya lagi. Pernyataan yang sama juga disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Ace menilai, Paus Fransiskus telah memberikan contoh kepada seluruh masyarakat atas sikap seorang tokoh agama yang hidup sederhana. “Beliau merupakan figur yang bersahaja dan bersahabat untuk siapa saja. Paus Fransiskus seorang teladan, tokoh agama yang menunjukkan kesederhanaan,” ujar Ace dalam keterangannya, Selasa. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, sikap sederhana Paus Fransiskus dalam memilih fasilitas kendaraan dan akomodasi dalam sebuah kunjungan patut dicontoh berbagai kalangan. "Beliau ini kan Bapa Suci Vatikan dan dengan kesederhanaannya beliau tunjukkan bagaimana beliau memilih kendaraan pun dengan cara yang sangat sederhana, ini patut untuk dicontoh," kata Yaqut di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, usai menyambut kedatangan Paus Fransiskus, Selasa. Menurut Yaqut, sikap Paus Fransiskus merupakan teladan buat pejabat di Indonesia untuk tetap sederhana. "Saya kira ini luar biasa kesederhanaan beliau, mencontohkan bagaimana menjadi (pemimpin). Karena beliau ini kan bukan hanya pemimpin agama tapi juga pemimpin negara," ujar Yaqut. Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Trias Kuncahyono mengatakan, Paus Fransiskus menunjukkan kesederhanaan dalam bentuk aksi nyata tanpa perlu berbicara. "Saya rasa pesannya jelas sekali. Paus berangkat pada kesederhanaan. Saya rasa itu ingin dipesankan Paus kepada siapa pun yang melihatnya tanpa harus banyak bicara langsung," kata Trias dalam program Kompas Petang di Kompas TV , Selasa. Trias menyampaikan, sikap kesederhaan Paus Fransiskus selalu dilakukan dalam setiap kunjungannya ke mana pun. Ia memastikan bahwa hal-hal kesederhanaan merupakan keinginan dari Paus Fransiskus sendiri. "Kesederhanaan itu tidak dibuat-buat, begitu adanya," jelas Trias. Leonardus Selwyn (32), salah satu umat Katolik asal Bekasi, Jawa Barat, mengaku 'tertampar' dengan sikap kesederhanaan yang ia lihat dalam diri Paus Fransiskus. "Ya gue merasa tertampar aja sih, dia pemimpin Gereja Katolik sedunia enggak mau diperlakukan secara istimewa. Harusnya dia bisa dapat fasilitas kayak presiden," ungkap Leo kepada Kompas.com , Selasa. Leo mengungkapkan, kesederhanaan yang ia lihat dari diri Paus Fransiskus menjadi pembelajaran penting untuk hidupnya. Ia mencoba untuk bisa menerapkan sikap sederhana Paus Fransiskus, terlebih usai mengetahui jam tangan yang dipakai paus berusia 87 tahun itu diduga cukup murah. "Yang lebih ngeri lagi dia pakai jam Rp 124 ribuan. Padahal dia kalau mau pakai yang lebih mahal juga bisa. Ini penting buat yang masih pengen barang- mahal. Kadang udah punya barang mahal masih berasa kurang dan kurang. Giliran dia (Paus Fransiskus) sosok yang dihormati tapi sederhana," ujar Leo. Menurut Leo, sikap kesederhanaan Paus Fransiskus seolah menunjukkan bahwa pemimpin Katolik itu tidak memanfaatkan kuasa atau posisi yang dimilikinya. Karena itu, ia berharap siapa pun bisa mengikuti sikap kesederhaaan Paus Fransiskus, khususnya bagi para pejabat. "Paus Fransiskus menunjukkan kalau dia itu enggak mau dianggap spesial dan enggak mau dituhankan meski dia pimpinan gereja Katolik. Dia mau menunjukkan kesederhanaan, berusaha mengurangi semua keinginan duniawi dan fokus sama iman gerejawi," kata Leo. "Semoga ini (kesederhanaan Paus Fransiskus) bisa dijadiin contoh pejabat dan pemerintah. Pemuka agama yang dihormati dunia aja masih sesederhana itu, masa menteri atau pejabat di Indonesia enggak," imbuhnya. Tiara Adeline (30), umat Katolik dari Cipayung, Jakarta Timur, menilai sikap sederhana Paus Fransiskus merupakan janji yang ia tepati usai penahbisannya.   "Paus Fransiskus memilih jalan hidup sebagai seorang imam. Ketika ditahbiskan, salah satu kaul yang diucapkan imam adalah kaul kemiskinan, yang bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari salah satu contohnya yaitu hidup sederhana," kata Tiara kepada Kompas.com , Selasa. "Sebagai seorang Katolik, gue melihat kesederhanaan Paus Fransiskus merupakan cerminan dari kaul kemiskinan yang diucapkannya saat ditahbiskan," lanjutnya. Tiara mengatakan, sudah sewajarnya umat Katolik, termasuk dirinya mengilhami setiap tindakan Paus Fransiskus dalam kehidupan sehari-hari, termasuk urusan hidup sederhana. Ia menilai apa yang dilakukan Paus Fransiskus merupakan salah satu ajaran Tuhan Yesus, yaitu tahu kapan untuk merasa cukup. "Menurut gue, dalam hidup, ketika kita sudah mampu merasa cukup dengan apa yang kita miliki, pasti kesederhanaan bukan hal yang sulit untuk dilakukan," ujar Tiara. "Kesadaran untuk merasa cukup juga membuat umat beragama harusnya tidak serakah dan merampas hak orang lain, dalam hal apa pun itu, termasuk kekayaan dan kekuasaan," imbuhnya. (Penulis: Aryo Putranto Saptohutomo, Tatang Guritno, Singgih Wiryono | Editor: Dani Prabowo, Ihsanuddin) Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (98.3%)