Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Zakat Fitrah
Kab/Kota: Surabaya, Madura, Sidoarjo, Pamekasan
Tokoh Terkait
Munas Forum Zakat ke-10 di Padang, YDSF Raih Zakat Award 2024
Beritajatim.com
Jenis Media: Regional
Padang (beritajatim.com) – Yayasan Dana Sosial al Falah (YDSF) berhasil meraih penghargaan di ajang Zakat Award 2024 dalam Musyawarah Nasional (Munas) Forum Zakat ke-10 yang diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat (17-19/07/2024). Program unggulan YDSF bertema “Air Bersih untuk 100 Pesantren di Indonesia” mendapatkan penghargaan Silver dalam kategori program Sosial/Kemanusiaan.
Penghargaan ini diserahkan oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof Dr. Waryono Abdul Ghofur, kepada Jauhari Sani, Direktur Utama YDSF, di Padang, Sumatera Barat.
Jauhari Sani menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan pengakuan atas program Air Bersih yang telah lama dijalankan oleh YDSF. Program ini mencakup droping air bersih, pipanisasi, filtrasi, dan pengeboran sumur, yang ditujukan khusus untuk pondok pesantren (ponpes) tradisional di pelosok Indonesia yang mengalami masalah air bersih.
“Di Indonesia, terdapat sekitar 39 ribu ponpes, separuhnya adalah ponpes tradisional yang memiliki masalah dengan air bersih. Mereka terpaksa memanfaatkan sungai keruh, air rawa, hingga air tampungan hujan, yang mengakibatkan para santri mengalami gatal-gatal dan diare berkepanjangan,” jelas Jauhari.
Ia mencontohkan salah satu ponpes di Pamekasan, Madura, di mana para santri mengalami mata merah dan bisul-bisul akibat menggunakan air yang kotor dan terkena limbah pembuangan. Hal ini sering menyebabkan ponpes meliburkan proses belajar mengajar.
Melalui program Air Bersih 100 Pesantren di Indonesia, YDSF berencana memberikan bantuan berupa filtrasi, pipanisasi, dan pengeboran sumur sesuai kebutuhan masing-masing ponpes. Program ini sudah berjalan di beberapa ponpes di Madura dan Sidoarjo, dan akan dilanjutkan ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT, dan Jawa.
“Data yang masuk menunjukkan ada sekitar 111 ponpes yang membutuhkan bantuan, dengan anggaran antara Rp50 juta hingga Rp100 juta per titik,” tambah Jauhari. Untuk menjalankan program ini, YDSF bekerja sama dengan Universitas NU Surabaya (Unusa) dalam hal teknologi filtrasi, analisa kelayakan, dan dampak yang dihasilkan.
Imron Wahyudi, Direktur Program YDSF, menambahkan bahwa program ini sangat darurat untuk dilakukan, terutama saat musim kemarau. “Kami melihat, program ini harus segera dilakukan karena menyangkut kebutuhan sehari-hari. Saat musim kemarau, mereka bahkan tidak mandi berhari-hari,” ujarnya.
Penghargaan Zakat Award 2024 ini adalah apresiasi terbaru bagi YDSF sebagai lembaga amil zakat dan wakaf nasional. Sebelumnya, YDSF juga menerima penghargaan sebagai lembaga zakat dengan Strategi Penghimpunan Langsung Terbaik dari Institut Fundraising Indonesia. [ian]
Sentimen: positif (99.9%)