Polisi Bubarkan Paksa Demonstran di Banyumas, Mahasiswa Lari Kocar-kacir Tim Redaksi BANYUMAS, KOMPAS.com - Demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPRD Banyumas, Jawa Tengah, akhirnya dibubarkan polisi, Jumat (23/8/2024) malam. Setelah sempat bertahan, sekitar pukul 19.15 WIB, massa kembali disemprot menggunakan water cannon . Polisi juga dikerahkan untuk membubarkan paksa para demonstran. Massa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi ini pun lari kocar-kacir.   Sempat terjadi juga aksi-aksi kejar-kejaran antara mahasiswa dan polisi. Sejumlah mahasiswa dikabarkan mengalami luka-luka. Kapolresta Banyumas Kombes Ari Wibowo mengatakan, pengamanan aksi tersebut sudah sesuai dengan SOP. "Tahapan pengamanan sudah kami lakukan sesuai SOP dan protap yang ada, jadi alhamdulillah pelaksanaan pengamanan dapat berjalan dengan baik," ujarnya kepada wartawan, Jumat malam.
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Demonstrasi menolak revisi Undang-undang Pilkada di depan gedung DPRD Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (23/8/2024). Ari mengatakan, sudah memberikan imbauan dan negosiasi. Namun, sampai malam hari tidak menemukan titik temu, sehingga terpaksa membubarkan paksa para demonstran. "Ada langkah-langkah dari kami sesuai SOP, ada tim negosiator, sudah dilakukan imbauan-imbauan, sampai kami mengajak korlap untuk berkomunikasi, hadir juga ketua dewan tapi tidak ada titik temu," katanya lagi. Terkait informasi adanya korban dari mahasiswa, Ari mengaku belum menerima laporan. Justru dari polisi ada beberapa yang mengalami luka-luka. "Sampai saat ini kami masih menginventarisir anggota kami, memang ada beberapa yang terluka. Kami belum tahu (adanya mahasiswa terluka)," kata Ari. Diberitakan sebelumnya, demonstrasi menolak revisi Undang-Undang Pilkada kembali digelar di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (23/8/2024). Massa aksi yang diikuti Aliansi Mahasiswa Banyumas ini, lebih banyak dibanding aksi serupa pada Kamis (22/8/2024). Ribuan massa tiba di depan gedung DPRD sekitar pukul 15.50 WIB. Mereka tampak melemparkan botol ke arah polisi yang berjaga. Demonstran juga sempat membakar ban. Situasi semakin mamanas saat massa berusaha merangsek masuk gerbang gedung DPRD. Aksi saling dorong dengan polisi pun tak terhindarkan. Polisi akhirnya menyemprotkan water cannon sekitar pukul 18.50 WIB. Namun, massa tak kunjung membubarkan diri. Massa terus meneriakkan yel-yel dan bernyanyi. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.