Sentimen
Positif (98%)
22 Agu 2024 : 18.34
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

Kab/Kota: Magelang, Semarang, Yogyakarta

Tokoh Terkait
Paus Yohanes Paulus II

Paus Yohanes Paulus II

Aming

Aming

Mengunjungi Museum Misi Magelang, Simpan Kursi, Mimbar, dan Altar yang Dipakai Paus Yohanes Paulus II Regional 22 Agustus 2024

22 Agu 2024 : 18.34 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Mengunjungi Museum Misi Magelang, Simpan Kursi, Mimbar, dan Altar yang Dipakai Paus Yohanes Paulus II Tim Redaksi MAGELANG, KOMPAS.com - Meubelair yang didesain dua seniman itu tersimpan di Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner. Ini bukan perabot sederhana karena berkaitan dengan kunjungan Paus Yohanes Paulus II di Yogyakarta 35 tahun silam. Ada tiga benda yang digunakan pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu saat memimpin misa agung di Lapangan Dirgantara Kompleks Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta pada 10 Oktober 1989, yakni kursi, meja altar, dan mimbar. Ketiga mebel tersebut kini berada di Museum Misi, museum milik Keuskupan Agung Semarang yang terletak di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang . Namun, saat Kompas.com menyambangi museum pada Kamis (22/8/2024), ketiga benda tersebut, juga koleksi lain, tidak ditampilkan dan disimpan di gudang. Alhasil, hanya segelintir benda yang dipajang di sebagian lorong museum. “Sejak kurang lebih dua minggu kami sedang proses pengecatan, perbaikan kusen dan keramik. Benda-benda itu kami simpan dulu,” kata Ketua Harian Museum Misi Fransiskus Yunarvian Pr. Perlambang bambu Sekretaris Museum Misi Antonius Tri Usada Sena menuturkan, kursi, meja altar, dan mimbar terbuat dari bambu wulung dengan kelir coklat tua. Kursi yang dipakai Paus berbentuk kursi bambu yang biasa ditemui, namun ada ukiran yang memanjang di kedua ujung pundaknya. Mimbar tempat Paus menyampaikan khotbah layaknya podium pidato biasa. Sementara, meja altar merupakan peninggalan yang relatif besar ukurannya. Panjangnya sekitar 3 meter dengan lebar mencapai 1 meter. Kursi, meja altar, dan mimbar itu dibesut seniman Antonius Maria Aming Prayitno dan FX Syamsul Hadi. Ada alasan bambu dipilih sebagai bahan mebel. Sena menyebut, bambu melambangkan kesederhanaan, alih-alih kemewahan.   “Bambu juga dipandang perwujudan wilayah Asia,” ujar dia. Selain ketiga benda tersebut, ada pula foto-foto saat Paus bertandang ke Yogyakarta, salinan teks khotbah yang dibacakan Paus, serta cendera mata yang diproduksi sebagai memorabilia kunjungan.   Muntilan, Betlehem van Java Ketua Harian Museum Misi Fransiskus Yunarvian Pr menerangkan, museum misi ditujukan untuk menyimpan barang bersejarah tertentu bagi umat Katolik. Sejak berdiri pada 2004, museum menyimpan lebih dari 1.000 barang koleksi yang 70 persen di antaranya asli. Sebelum barang koleksi disimpan di Museum Misi, seluruhnya berada di Keuskupan Agung Semarang. Keuskupan lantas menginisiasi pembentukan museum untuk menampung dan menarasikannya. Yunarvian bilang, ada alasan Muntilan dipilih sebagai lokasi museum. “Muntilan dijuluki Betlehem van Java. Utamanya karena penyebaran ajaran Katolik oleh tokoh Romo Franciscus van Lith,” kata dia. Benda yang memuat variabel historis dan misi, misalnya, Lonceng Angelus. Lonceng Angelus didatangkan dari Belanda dan dipasang di kawasan sekitar Sendangsono, Kulonprogo. Alat itu dibunyikan setiap pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 sebagai pengingat Doa Angelus atau Doa Malaikat Tuhan. Museum Misi buka setiap Senin-Jumat pukul 08.00-15.00 dan Sabtu pukul 08.00-12.00. Di luar jadwal rutin, rombongan tetap bisa dilayani dengan menghubungi pengelola lebih dulu. Museum Misi tidak memungut tarif masuk bagi pengunjung. Namun, pengunjung bisa menyumbang sukarela ke kotak yang disediakan. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (98.5%)