Suami Aniaya Istri di Cipondoh, Diduga karena Cemburu Tim Redaksi TANGERANG, KOMPAS.com - Ansori (67), Ketua RT 13 Cipondoh Indah menduga, penyebab suami bernama MA menganiaya istrinya, VV (32), karena kecemburuan pelaku.  "Mungkin karena kecemburuan. Jadi suaminya cemburu sama istrinya," ujar Ansori saat ditemui Kompas.com di Poris Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (20/8/2024). Dugaan itu muncul saat VV menemui Ansori untuk menceritakan kejadian yang dialaminya. "Saya sudah ketemu dengan korban. Dia datang ke sini untuk melapor ke saya," imbuh Ansori. Saat penganiayaan berlangsung, VV sempat ke luar dari rumah untuk meminta tolong kepada tetangga. Namun, usaha itu sia-sia karena sang suami langsung menggapai sang istri dan menariknya masuk ke rumah. "Lokasi KDRT nya di ruang tamu. Kemudian (VV) sempat keluar, minta tolong sama tetangga sebelah. Ditarik kembali (ke rumah) terus kejadian lagi di ruang tamu," kata Ansori. Kejadian itu juga diketahui oleh tetangga sekitar, tetapi mereka enggan ikut campur. Saat menemui Ansori, kondisi korban sangat memprihatikan. Pipi VV bengkak dan matanya merah. "Kami juga tidak terpikir seperti itu. Padahal setiap hari rukun-rukun saja," jelas dia. Diketahui, KDRT yang melibatkan suami istri di Cipondoh, Kota Tangerang, viral di sosial media. Dalam video yang diunggah oleh @shiftmesia.id pada Senin (19/8/2024), terlihat seorang pria yang mengenakan kaos putih dan celana panjang jeans memanggil sang istri dan menarik rambutnya. Dia menyuruh sang istri yang mengenakan kaus warna merah dan celana pendek selutut berbahan jeans untuk masuk ke balik pagar warna hitam itu. Saat rambutnya ditarik, sang istri berteriak memohon ampun kepada suaminya. Kemudian, sang suami pun menutup pintu pagar itu dan menyodorkan pisau yang sedari tadi sudah dipegangnya. Dia mengancam sang istri untuk diam sambil memperlihatkan pisaunya itu. Dalam video itu, sang suami juga memukul tubuh istrinya yang mengerang kesakitan. Istrinya yang sudah tidak tahan dengan tingkah suaminya itu melapor ke pihak kepolisian. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.