Sentimen
Negatif (100%)
18 Agu 2024 : 10.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tanah Datar

Pertama Kalinya Merah Putih Berkibar di Pondok Pesantren Ini Setelah 32 Tahun Berdiri Regional 18 Agustus 2024

18 Agu 2024 : 10.21 Views 5

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Pertama Kalinya Merah Putih Berkibar di Pondok Pesantren Ini Setelah 32 Tahun Berdiri Tim Redaksi PADANG, KOMPAS.com  - Kegiatan tak biasa terlihat di halaman Pondok Pesantren Haji Miskin, Pandai Sikek, Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (17/8/2024). Sekitar pukul 08.00 WIB, ratusan santri dan santriwati ponpes yang didirikan tahun 1992 itu, telah berbaris rapi dan menghadap ke tiang bendera. Di depan mereka terlihat hadir pimpinan ponpes dan tamu undangan dari Kantor Kemenag Sumbar, Polres Padang Panjang, Wakapolres Padang Panjang Kompol Eridal, Kepala Satuan Tugas Wilayah Sumbar Densus 88 AKBP Jim Brilliant Birnes serta undangan lainnya. Hari itu tercatat sebagai sejarah pertama kalinya upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI digelar di ponpes tersebut. Sebelum upacara, diadakan gladi resik yang dipandu seorang pelatih dari Polres Padang Pariaman, Aiptu Hamrinas. Selain itu terlihat ada sejumlah polisi berpakaian dinas dan personel dari Densus 88. Upacara berlangsung khidmat dan berjalan lancar dari awal hingga akhir. Selesai acara, tuan rumah dari pengurus yayasan menjamu para undangan dengan makan bersama. Direktur Ponpes Haji Miskin Dedy Kurniawan mengakui upacara bendera peringatan HUT RI itu yang pertama dilakukan. Untuk melaksanakan upacara bendera itu, ponpes sengaja mendatangkan pelatih dari Polres Padang Panjang. Lalu, tiang bendera yang selama ini berada di tepi halaman, dipindahkan ke tengah. "Seingat saya sebelumnya tidak pernah dilakukan. Ini pertama kali," kata Dedy kepada wartawan, Sabtu (17/8/2024) usai upacara. Dedy mengatakan, dia tidak tahu secara pasti penyebab tidak dilaksanakannya upacara bendera selama ini. "Saya baru menjabat sebagai direktur pada Mei 2024 ini. Saya tak tahu pasti kenapa. Tapi yang saya tahu, ponpes ini masuk daftar merah Densus 88," kata Dedy. Daftar merah itu dikarenakan Ponpes Haji Miskin berafiliasi ke organisasi terlarang, Jemaah Islamiyah (JI). Sejumlah guru dan pengurus Ponpes Haji Miskin terdaftar sebagai anggota JI. Dedy mengatakan, saat memimpin ponpes, dirinya bertekad untuk mengeluarkan daftar merah itu dengan lebih terbuka. Sebanyak 14 pengurus dan guru Ponpes Haji Miskin telah bertobat dan membubarkan diri dari JI serta kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan upacara bendera dijadwalkan akan dilaksanakan rutin setiap minggunya. "Hari ini bisa terlaksana upacara bendera. Lalu ada 14 orang dari Ponpes Haji Miskin yang ikut ke Bukittinggi untuk membubarkan diri dari JI. Ini buktinya kita serius," kata Dedy. Dedy mengatakan, dalam kajiannya, negara dan agama tidak bisa dipisahkan. Menurutnya, membela negara adalah sebagian dari iman. "Jadi ya kita ikuti aturan negara, termasuk upacara ini," jelas Dedy. Sementara, Kepala Satuan Tugas Wilayah Sumbar Densus 88, AKBP Jim Brilliant Birnes, mengatakan, sejak berdiri, mengatakan, upacara bendera di ponpes ini merupakan tindak lanjut dari pembubaran JI Sumbar di Bukittinggi beberapa waktu lalu. Menurut Jim, masyarakat tidak boleh lagi memberi stigma negatif kepada eks anggota JI Sumbar maupun pada Ponpes Haji Miskin. "Setiap orang punya khilaf dan setelah mereka menyadari dan kembali, kita harus menerimanya. Jagan dikucilkan," kata Jim. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)