Sentimen
Mabuk Miras Saat Acara Keluarga, Kakak Bacok Adik, 1 Tewas 1 Kritis Regional 17 Agustus 2024
Kompas.com
Jenis Media: Regional
Mabuk Miras Saat Acara Keluarga, Kakak Bacok Adik, 1 Tewas 1 Kritis Tim Redaksi KUPANG, KOMPAS.com - Fredik Ndun (57) dan Steven Ndun (55), asal Desa Oeleka, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), saling berkelahi saat acara di rumah keluarga mereka. Fredik membacok Steven menggunakan sebilah parang. Sebaliknya Steven memukul Fredik menggunakan kursi. Akibatnya, Fredik meninggal dunia usai menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ba'a. Sedangkan Steven yang mengalami luka bacok di sekujur tubuh, kondisinya masih kritis. "Kejadiannya, Jumat 16 Agustus 2024 kemarin, sekitar pukul 16.00 Wita," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Rote Ndao Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Anam Nurcahyo, kepada Kompas.com , Sabtu (17/8/2024). Anam menuturkan, kejadian itu berawal ketika keluarga besar menggelar pesta kumpul keluarga di rumah Mario Ndun yang merupakan keponakan Fredik dan Steven. Awalnya Fredik dan semua keluarga mengonsumsi minuman keras secara bersama-sama. Fredik yang sudah mabuk, lantas membuat keributan. Melihat itu, Steven lalu menyuruh anaknya Rano Ndun untuk menegur Fredik. Bukannya diam, Fredik malah memukul Rano menggunakan kepalan tangan sebanyak satu kali. Karena anaknya dipukul, Steven langsung menghampiri Fredik dan menegurnya serta menyuruh untuk pulang ke rumahnya. Fredik kemudian pulang ke rumah. Sedangkan Steven dan beberapa orang lainnya lanjut mengonsumsi minuman keras. Tak lama berselang, Fredik datang sambil membawa sebilah parang. Semua keluarga yang sedang pesta minuman keras, bangun dan menghindar. Fredik membacok Steven mengenai tangan bagian kiri. Kemudian dia kembali membacok dan mengenai pipi bagian kiri. Steven yang terluka parah, mengambil kursi plastik dan memukul Fredik persis di bagian kepala dan punggung hingga terjatuh. Meski terjatuh, Fredik masih berusaha membacok Steven dan mengenai kakinya. "Steven pun terus memukul Fredik sampai parang terlepas dari tangan dan tidak dapat berdiri lagi," ungkap Anam. Mendengar keributan itu, istri Steven berlari mendekati keduanya dan melihat suaminya terluka. Dia lalu mengambil kain dan mengikat luka kemudian meminta bantuan kepada anak mereka untuk segera membawa Steven ke RSUD Ba'a. Sementara itu, Fredik Ndun tetap tertidur bersimbah darah, hingga anggota piket Polsek Lobalain tiba di tempat kejadian dan mengevakuasinya ke RSUD Ba'a. Steven mengalami luka sayatan panjang di pipi bagian kiri, lengan tangan kiri yang nyaris putus, dan tangan kanan terkena sabetan panjang dan juga kaki serta punggung. Sementara Fredik, mengalami luka serius di bagian kepala dan luka robek di pipi kiri. Dia sempat dirawat dan akhirnya meninggal dunia. "Sedangkan Steven yang mengalami luka parah, kondisinya kritis sehingga masih dirawat di RSUD Ba'a," kata dia. Anak dari Fredik dan Steven, kemudian melaporkan kejadian itu ke Markas Polres Rote Ndao. "Keduanya belah pihak saling lapor," ujar Anam Kasus saat ini sedang ditangani oleh penyidik dari Unit Reskrim Polsek Lobalain dan Satuan Reskrim Polres Rote Ndao. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (100%)