Sentimen
Positif (84%)
16 Agu 2024 : 17.47
Informasi Tambahan

Agama: Islam, Hindu

Kab/Kota: Banjar

Tokoh Terkait
Suriansyah

Suriansyah

Sejarah Tari Baksa Kembang, Awalnya Tarian Kerajaan Regional 16 Agustus 2024

16 Agu 2024 : 17.47 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Sejarah Tari Baksa Kembang, Awalnya Tarian Kerajaan Editor KOMPAS.com - Tari Baksa Kembang berasal dari Banjar, Kalimantan Selatan. Fungsi Tari Baksa Kembang adalah sebagai tarian untuk menyambut tamu. Tarian juga dilakukan dalam acara pernikahan maupuan acara-acara adat lainnya.  Tarian yang semula hanya ditarikan di lingkungan kerajaan, kini dapat ditarikan di kalangan masyarakat umum.     Pada sekitar abad ke-15 , seorang pangeran yang bernama Suria Wangsa Gangga di Kerajaan Dipa dan Daha di Pulau Kalimantan memiliki kekasih yang bernama Putri Kuripan.  Suatu ketika, Putri Kuripan memberikan serangkai bunga teratai merah kepada pangeran.  Peristiwa tersebut menjadi cikal bakal tari Baksa Kembang di Banjar, Kalimantan Selatan.  Sebelum Pemerintahan Sultan Suriansyah, raja pertama Kerajaan Banjar, Tari Baksa Kembang sudah ada. Tari Baksa Kembang diciptakan dalam masa yang sama dengan tari Baksa yang lainnya, yaitu Baksa Lilin, Baksa Dadap, Baksa Panah, dan Baksa Tameng pada zaman Hindu sebelum Islam datang.    Pada awalnya, Tari Baksa Kembang ditarikan di lingkungan kerajaan untuk menyambut tamu kehormatan atau kerabat kerajaan. Kerajaan kemudian membuka akses sehingga tarian dapat dilakukan di lingkungan masyarakat umum.  Pada saat ini, Tari Baksa Kembang ditampilkan dalam berbagai acara penyambutan tamu, acara adat, dan festival budaya di Kalimantan Selatan.  Tari Baksa Kembang ditarikan oleh satu penari atau beberapa penari wanita, namun jumlahnya harus ganjil. Nama Baksa yang melekat pada  nama tarian tersebut memiliki arti kelembutan.  Arti Tari Baksa Kembang adalah kelembutan tuan rumah dalam menyambut tamu yang dihormati. Sambutan dilakukan oleh para penari Baksa Kembang yang memberikan rangkaian bunga kepada tamu.  Rangkaian bunga yang diberikan berupa gabungan bunga mawar dan melati yang disebut masyarakat setempat sebagai Kembang Bogam.  Sumber: disbudporapar.banjarmasinkota.go.id diskominfomc.kalselprov.go.id   Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (84.2%)