Sentimen
Negatif (99%)
15 Agu 2024 : 20.24
Informasi Tambahan

Kasus: zona merah

500 Warga Terjangkit DBD, Nias Selatan Tetapkan Status Tanggap Darurat Medan 15 Agustus 2024

15 Agu 2024 : 20.24 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

500 Warga Terjangkit DBD, Nias Selatan Tetapkan Status Tanggap Darurat Tim Redaksi Sejak Januari hingga Juli 2024, sekitar 562 warga terjangkit penyakit tersebut. Sebanyak 8 orang meninggal dunia, sementara 554 warga lainnya telah dirawat dan dinyatakan sembuh dari wabah malaria. Untuk menangani kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Nias Selatan telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Non-Alam Kejadian Luar Biasa Malaria dan Demam Berdarah Dengue dengan Nomor 100.3.3.2/639/2024 selama 14 hari hingga 23 Agustus 2024. Bupati Nias Selatan juga telah membentuk Sistem Komando Penanganan Darurat Kejadian Bencana Non-Alam Kejadian Luar Biasa Malaria dan Demam Berdarah yang ditetapkan melalui surat bernomor 100.3.3.2/646/2024 pada 9 Agustus 2024. "Atas keputusan tersebut, unsur forkopimda se-Kabupaten Nias Selatan rutin melaksanakan upaya penilaian dan kaji cepat di lokasi-lokasi yang menjadi zona merah wabah dua penyakit tersebut," ujar Abdul Muhar. BPBD Kabupaten Nias Selatan terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan langkah-langkah strategis dan terintegrasi. Selain itu, Dinas Kesehatan Nias Selatan telah menerbitkan status kejadian luar biasa dan melaksanakan penanganan pasien melalui pusat-pusat pelayanan kesehatan. Pemerintah kecamatan bersama muspida juga giat menggencarkan gotong royong pembersihan lingkungan sebagai bentuk mitigasi dan antisipasi. Kemenkes menunjukkan, pada 2023 sebanyak 389 kabupaten dan kota telah melakukan eliminasi malaria sesuai target.   Pada 2030, seluruh wilayah Indonesia ditargetkan bebas kasus malaria. Meski mengalami peningkatan pemeriksaan dan penurunan kasus positif, target nasional positivity rate (PR) malaria kurang dari 5 persen masih belum tercapai. Capaian nasional pada 2023 masih sebesar 12,08 persen. "Melihat dari data tersebut, pemerintah terus mendorong masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dengan membersihkan lingkungan secara rutin, mengurangi populasi nyamuk dengan menebarkan ikan sebagai predator jentik nyamuk, dan menghindari gigitan nyamuk dengan tidur menggunakan kelambu atau obat antinyamuk," kata Abdul Muhar. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (99.6%)