Sentimen
Positif (86%)
9 Agu 2024 : 18.22
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Batang, Madura, Sumenep

Langka, Ratusan Anggrek Vanda Limbata Mekar di Pegunungan Sumenep

9 Agu 2024 : 18.22 Views 8

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Hiburan

Sumenep, Beritasatu.com- Fenomena unik dan langka terjadi di kawasan pegunungan Kabupaten Sumenep, tepatnya di Bukit Toccen, Desa Beluk Kenek, Kecamatan Ambunten. Ratusan tanaman anggrek jenis Vanda Limbata bermekaran di batang-batang pohon besar.

Keberadaan anggrek spesies langka ini tampak mencolok karena memiliki warna yang khas yakni ungu kecokelatan.

Tokoh masyarakat Desa Beluk Kenek Sama'udin menuturkan, warga sempat terkejut karena munculnya anggrek vanda ini hampir bersamaan.

"Saya masuk hutan juga, ternyata di ketinggian pohon sudah banyak ditempel anggrek. Saking banyaknya, di jalan setapak masuk hutan juga banyak. Warnanya ungu kecokelatan," kata Sama'udin, Jumat (9/8/2024).

Langka, ratusan Anggrek Vanda Limbata muncul dan bermekaran di pegunungan Sumenep, Jawa Timur. Tanaman endemik Pulau Madura ini pernah dinyatakan punah akibat maraknya aktifitas penebangan pohon di hutan. - (Beritasatu.com/Didik Fibrianto)

Selama ini kawasan Bukit Toccen menjadi salah satu habitat alami anggrek vanda endemik Pulau Madura tersebut. Beberapa tahun terakhir, keberadaan spesies langka itu pernah dinyatakan nyaris punah.

"Dahulu sudah jarang ditemui anggreknya. Sekarang  kok muncul banyak, enggak terhitung. Ini kan musim kemarau, justru muncul banyak. Alhamdulillah, masih ada. Kami ajak masyarakat untuk ikut menjaga karena ini aset hutan, jangan sampai punah," imbuh Sama'udin.

Salah seorang pelestari Anggrek Sumenep Dwi Handayani mengatakan, anggrek Vanda Limbata dulunya merupakan tanaman endemik Pulau Madura yang hanya ditemukan di hutan Pulau Kangean dan kawasan perbukitan sisi utara Sumenep.

Anggrek Vanda Limbata muncul dan bermekaran di pegunungan Sumenep, Jawa Timur. Tanaman endemik Pulau Madura ini pernah dinyatakan punah akibat maraknya aktifitas penebangan pohon di hutan. - (Beritasatu.com/Didik Fibrianto)

"Iya di Bukit Toccen itu salah satunya. Kalau yang di Pulau Kangean sudah jarang ditemui. Karena faktor banyaknya penebangan pohon-pohon besar di hutan ikut berpengaruh. Dengan munculnya ratusan anggrek limbata ini, mari kita lestarikan lagi. Jangan diambil, tetap biarkan ada di hutan. Anggrek vanda ini akan lebih berkembang jika hidup di hutan," kata Dwi Handayani.

Saat ini, fenomena munculnya anggrek vanda limbata di hutan Bukit Toccen mulai menarik perhatian masyarakat. Mereka berdatangan untuk melihat dari dekat keindahan warna tanaman endemik Sumenep yang pernah dinyatakan punah tersebut.

"Kalau ada yang mau lihat bisa saya antar. Sepeda di parkir nanti jalan masuk ke hutan sekitar 500 meter. Syaratnya di sana hanya boleh melihat dan dilarang memetik," terang Sama'udin. 

Sentimen: positif (86.5%)