Jakarta, Beritasatu.com – Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) mendorong perubahan ekonomi berbasis keanekaragaman hayati. Inisiatif ini, yang diperkenalkan saat presidensi G-20 Indonesia pada 2022 yang bertujuan mempercepat perkembangan ekosistem investasi berkelanjutan dengan fokus pada kearifan lokal Indonesia.

Ketua Dewan Pengurus KEM Gita Syahrani menyatakan bahwa menurut data Kementerian Investasi, saat ini 91% dari target investasi hilirisasi Indonesia berfokus pada sektor mineral, batubara, dan migas. Ini berarti kurang dari 10 persen investasi diarahkan ke sektor pengembangan sumber daya alam hayati.

“Maka dari itu Indonesia ini, pemerintah perlu mengutamakan bioekonomi, yang menciptakan petani tangguh, nelayan tangguh, dan pekebun tangguh. Keanekaragaman hayati kita akan dijaga oleh mereka,” kata Gita di acara Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2024, Kamis (8/8/2024).

Dia menilai KEM berperan penting dalam mengarahkan perubahan ekonomi Indonesia menuju model ekonomi yang restoratif atau memulihkan. Sejalan dengan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Indonesia tahun 2025-2045, transformasi ekonomi melalui hilirisasi sumber daya alam hayati yang restoratif menjadi wujud nyata dari penerapan ekonomi hijau, ekonomi biru, dan bioekonomi.

“Kami optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi 8% yang ditargetkan Indonesia pada 2025-2029 dapat dicapai melalui kolaborasi seluruh pihak dalam membangun ekosistem usaha lestari di rantai nilai inovasi keanekaragaman hayati,” tutupnya.