Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Flores Timur, Sikka
Dilanda Hujan Abu Vulkanik Setiap Hari, Warga Tiga Desa di Sikka Kekurangan Masker Regional 9 Agustus 2024
Kompas.com
Jenis Media: Regional
Dilanda Hujan Abu Vulkanik Setiap Hari, Warga Tiga Desa di Sikka Kekurangan Masker Tim Redaksi SIKKA, KOMPAS.com - Tiga desa di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur pada Jumat (9/8/2024). Ketiga desa tersebut yaitu Kringa, Hikong, dan Timutawa di Kecamatan Talibura. "Hampir setiap hari desa-desa ini dilanda hujan abu vulkanik," ujar Penjabat Kepala Desa Hikong, Wahyu Sihombing saat dihubungi, Jumat. Wahyu menerangkan setiap kali erupsi, ketiga desa tersebut jadi langganan hujan abu vulkanik. Bahkan intensitasnya cukup tebal. Dampaknya tidak hanya pada tanaman pertanian seperti pisang, kemiri, kakap, dan sayuran tetapi juga kesehatan warga. Meski begitu, aktivitas warga masih normal. Hanya saja, warga mengeluh kekurangan masker dan kesulitan untuk mendapatkan sayuran. "Kebutuhan masker kita juga belum mencukupi. Masker dan sayuran kami sangat butuh. Apalagi di sana sayuran tidak bisa dikonsumsi karena tercemar abu vulkanik," kata dia. Wahyu mengakui bahwa Pemkab Sikka telah menyalurkan bantuan masker kepada warga terdampak. Namun stok terbatas dan erupsi hampir setiap hari. "Kami sudah berkoordinasi dengan kecamatan dan kabupaten untuk memberikan bantuan masker kepada warga terdampak," ujar dia. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro mencatat, gunung tersebut kembali meletus disertai lontaran abu vulkanik setinggi 800 hingga 1000 meter atau 1 kilometer pada Jumat (9/8/2024) siang. Letusan pertama terjadi pukul 11.48 Wita. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 15.5 mm dan durasi lebih kurang 1 menit 52 detik. "Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 800 meter di atas puncak sekitar 2.384 meter di atas permukaan laut," ujar Herman. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Desa yang perlu mewaspadai dampak abu vulkanik yakni Desa Pululera, Desa Hokeng Jaya, dan Desa Klatanlo. Herman melanjutkan erupsi kedua terjadi pukul 12.09 Wita dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.000 meter di atas puncak sekitar 2.584 meter di atas permukaan laut. Dia menerangkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. "Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 46.6 mm dan durasi lebih kurang 3 menit 24 detik," ujar dia. Herman mengimbau masyarakat yang terdampak abu mengenakan masker atau alat pelindung untuk menghindari bahaya abu vulkanik. Masyarakat di sekitar dan wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi, serta sektoral 4 kilometer pada arah utara-timur laut dan 5 kilometer pada sektor timur laut. Dia menambahkan sampai saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada di level III siaga Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (88.8%)