Sentimen
Positif (88%)
9 Agu 2024 : 16.26
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangki, Kebumen

Kebumen Terapkan Status Siaga Darurat Kekeringan, 94 Desa Rawan Sulit Air Regional 9 Agustus 2024

9 Agu 2024 : 16.26 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Kebumen Terapkan Status Siaga Darurat Kekeringan, 94 Desa Rawan Sulit Air Tim Redaksi KEBUMEN, KOMPAS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen bergerak cepat setelah kekeringan melanda beberapa daerah di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kondisi ini mendorong pemerintah daerah untuk menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan. Setidaknya hingaa Kamis (8/8/2024) siang, 72.000 liter air bersih didistribusikan kepada warga terdampak kekeringan. Sejak akhir Juli lalu, BPBD Kebumen telah menyalurkan ribuan liter air bersih ke sejumlah desa yang mengalami kesulitan air bersih. Desa Kalirejo dan Gunungsari di Kecamatan Karanggayam, serta Desa Krakal di Kecamatan Alian menjadi desa yang paling merasakan dampak kekeringan. Disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kebumen, Udi Cahyono, BPBD Kabupaten Kebumen telah mendistribusikan total 72.000 liter air bersih atau setara dengan 15 tangki air sejak 31 Juli hingga 8 Agustus 2024. Pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp364.000.000 dari APBD untuk program bantuan air bersih. Anggaran ini diperuntukkan bagi pengiriman 5.000 meter kubik atau setara dengan 1.000 tangki air. "Pemkab mengalokasikan anggaran untuk 1.000 tangki air. Namun, jika anggaran ini tidak mencukupi, kami terbuka untuk menerima bantuan dari pihak lain," ujar Udi Cahyono, Jumat (9/8/2024). Meskipun demikian, permintaan air bersih dari masyarakat terus meningkat. Sejumlah desa telah mengajukan permohonan bantuan air bersih. Udi Cahyono memperkirakan, permintaan akan terus bertambah seiring dengan semakin parahnya kondisi kekeringan yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Kebumen. "Sebanyak 94 desa di Kebumen dikategorikan rawan kesulitan air bersih saat musim kemarau, maka betapa pentingnya menjaga dan merawat sumber-sumber air yang ada," ungkapnya. Udi Cahyono menambahkan penyebab dari banyak daerah yang mengalami kesulitan air bersih ini karena banyak sumber air kurang terawat atau lokasinya jauh dari pemukiman. "Jika sumber air di sekitar permukiman dipelihara dengan baik, maka kebutuhan akan pengiriman air bersih dapat diminimalisir," ujarnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (88.9%)