Sentimen
Negatif (100%)
6 Agu 2024 : 09.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Pekanbaru

Kasus: Narkoba, kecelakaan

10 Sosok Marisa Putri yang Tabrak Seorang Ibu hingga Tewas, Kuliah Psikologi di Pekanbaru Regional

6 Agu 2024 : 09.12 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Sosok Marisa Putri yang Tabrak Seorang Ibu hingga Tewas, Kuliah Psikologi di Pekanbaru Editor KOMPAS.com - Marisa Putri (21), mahasiswi di Pekanbaru , Riau ditangkap polisi karena menabrak pengendara motor, Renti Marningsih (46) hingga tewas pada Sabtu (3/8/2024). Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Tuanku Tambusai, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau Belakangan terungkap saat kecelakaan terjadi, pelaku baru pulang dari dugem dalam kondisi mabuk dan juga positif narkoba. Marisa Putri tercatat sebagai mahasiswi psikologi semester tiga di salah satu perguruan tinggi di Pekanbaru. Ia berasal dari Desa Kebun Durian, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar. Di Pekanbaru, Marisa Putri tinggaal di sebuah kawasan perumahan terbatas di Jalan Permadi IV, Kelurahan Delima, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru. Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa mengatakan, tersangka sebelumnya pergi menyusul temannya ke tempat klub malam pada Minggu (4/8/2024) pukul 01.00 WIB. Di klub malam tersebut, Marisa Putri diberi narkoba oleh dua orang temannya yang datang lebih dulu di klub tersebut. Mahasiswi tersebut kemudian pindah ke klub malam lain dan mengonsumsi alkohol hingga klub tutup sekitar pukul 04.00 WIB. “Setelah klub tutup, ia tak langsung pulang dan berada di parkiran dulu karena pusing,” ungkap Kompol Alvin kepada Kompas.com , Minggu (4/8/2024). Karena merasa tidak pusing lagi, Marisa kemudian mengemudikan mobilnya sendiri untuk pulang ke rumahnya. Berdasarkan analisis sementara pihak kepolisian dari CCTV, pelaku mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi. Lalu pada pukul 05.45 WIB, pelaku tiba di TKP dan menabrak korban di seberang Hotel Linda. Ternyata, Marisa Putri memiliki riwayat yang bermasalah dalam mengemudi mobil. Ia dikabarkan membuat heboh di kampus sebulan lalu karena menabrak tiang bendera yang berada di halaman kampus yang ada Jalan Riau Ujung Pekanbaru. Salah seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengatakan saat itu mobil yang dikendarai Marisa berhenti tak jauh dari tiang bendera. Namun mendadak mobil tersebut menabrak fondasi tiang bendera yang ada di halaman kampus. "Pada heboh juga saat itu, ia mendadak menabrak pondasi tiang bendera. Pondasinya segi empat, lumayan besar, jadi tiang benderanya aman, tapi pondasinya sompel. Tapi kemudian ia sudah mengganti kerugian dan sudah diperbaiki kembali," ujar mahasiswa tersebut. Di perumahan tempatnya tinggal di Pekanbaru, Marisa Putri dikenal sosok yang jarang bergaul. Hanya ada lima rumah di perumahan tersebut dan Maris tinggal di rumah yang berada di posisi keempat dari pinggi jalan. Agus, warga sekitar menyebut, saat ini rumah tersebut dihuni keluarga dari Marisa. "Entah ibunya entah tantenya, kurang tahu juga," kata Agus saat diwawancarai langsung tribunpekanbaru.com di lokasi, Senin (5/8/2024) pagi. Menurut Agus, yang ia ketahui, Marisa selama ini tinggal sendirian di rumah tersebut. Namun ia tak mengenal Marisa karena gadis 21 tahun itu jarang bergaul dengan warga. "Jarang bergaul orangnya. Kelihatan kalau pas jemur pakaian, pas buang sampah. Sesekali pernah lihat pas dia pergi atau pulang. Lewat pun tak ada negur-negur, kenal wajah aja," ujarnya. Agus mengungkap, perumahan tempat tinggal Marisa baru dibangun setahun terakhir. "Kalau dia mungkin ada 6 bulanan (tinggal di perumahan)," paparnya. Sementara itu ketua RT setempat mengatakan Marisa Putri belum pernah bertemu dengannya secara langsung. Menurut ketua RT yang tak mau namanya disebutkan itu, Marisa Putri melapor sebagai warga baru hanya lewat telfon. "Dia orang baru, cuma lapor lewat telfon. Ibu pikir tidak sopan anak ini, harusnya dia datang ke sini ngasih KK, ngasih (KTP) apa ya kan. Dia tidak," katanya. Selain itu Marisa pernah melapor karena diganggu makhlus halus di rumahnya. Saat itu, Marisa bertanya apakah ada ustaz yang bisa membantu mengusir makhluk halus tersebut. "Waktu itu ibu kasih nomor ustaznya. Tapi sekitar 2 hari kemudian, dia lapor lagi, katanya makhluk halusnya kok Ndak pergi. Ya saya bilang coba ditanya lagi ke ustaznya," ucap dia. Ketua RT, menyatakan tak tahu bagaimana wajah Marisa Putri. "Mukanya nggak tahu. Belum pernah tatap muka, ibu berharap dia akan datang ke sini, kenalan, ini dia lewat telfon aja," bebernya. Selain itu menurut dia, Marisa Putri juga pernah ngaku dimintai uang sampah sebesar Rp 300.000 oleh warga. "Ibu bilang, siapa yang minta. Itu bayarnya langsung ke ibu, bukan ke warga," bebernya. Menurut Ketua RT, perumahan tempat tinggal Marisa Putri tergolong baru karena baru setahun terakhir ini di bangun. Sepengetahuannya, Marisa pun warga baru di sana yang tinggal sekitar Mei 2024. Saat konferensi pers di Polresta Riau, Minggu (4/8/2024), pelaku menyampaikan penyesalan dan pemintaan maaf kepada keluarga korban. Dia mengatakan, saat mengemudikan mobilnya tidak sengaja menabrak korban karena dalam keadaan pengaruh alkohol. "Saya tidak sadar dan tidak sengaja menabrak korban dan saya sangat menyesal sekali atas kelakuan saya," kata pelaku. Saat ditanya wartawan, mobil biru yang dikendarai saat kejadian merupakan mobil pribadi miliknya. Ia juga menegaskan saat kejadian bukan kabur karena menabrak orang, tapi karena memang belum sadar. SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor: Sari Hardiyanto), Tribun Pekanbaru Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)