Jakarta, Beritasatu.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir sesi I siang melambung ke level psikologis 7.200 atau menguat 1,24% ke 7.217 pada Rabu (7/8/2024).

Kondisi ini dinilai waktu yang tepat untuk melakukan trading saham.

"NH Korindo Sekuritas perlu mengingatkan para investor untuk lebih baik trading cepat di saat-saat seperti ini ketika faktor ketidakpastian dan volatilitas masih tinggi," kata Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata dalam risetnya Rabu (7/8/2024).

Dia mengatakan perilaku investor di BEI pada hari ini adalah kelanjutan pada perdagangan Selasa (6/8/2024) ketika IHSG dan bursa Asia kompak rebound (berbalik arah menguat).

"Pasar saham dunia pulih pada perdagangan Selasa setelah sell off sehari sebelumnya. Imbal hasil US Treasury naik dan dolar AS sedikit menguat karena investor kembali masuk ke aset berisiko menyusul komentar The Fed yang berhasil meredakan kekhawatiran sebelumnya," kata Liza Camelia Suryanata.

Diketahui, pada awal pekan ini pasar saham dunia ambruk akibat kekhawatiran potensi resesi Amerika Serikat (AS). Isu tersebut didorong data nonfarm payrolls AS pada Juli 2024 yang turun ke 114.000, jauh di bawah ekpektasi 176.000. Data lainnya menyebutkan tingkat pengangguran naik menjadi 4.3%, menunjukkan pelemahan di pasar tenaga kerja.

Namun, para pemangku kebijakan The Fed menolak anggapan data ketenagakerjaan Juli mengindikasikan ekonomi AS dapat jatuh ke dalam lubang resesi. Para analis beranggapan data bulanan tidak serta merta menyimpulkan suatu negara masuk ke dalam resesi.

Bank of America juga mempertahankan pandangan optimistis bahwa Amerika Serikat memiliki beberapa pengaman atas kekhawatiran hard landing.

Sebagai informasi, selain bursa Indonesia, bursa Asia mengalami penguatan pada hari ini. Nikkei tercatat menguat 2.78%, Hang Seng terapresiasi 1.31%, Shanghai menguat 0.31%, dan Strait Times terapresiasi 1.26%.