Jakarta, Beritasatu.com - Peneliti senior Indef Tauhid Ahmad mengakui progres pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur  (Kaltim) sangat cepat ditopang anggaran yang memadai. Meski bangunan IKN belum sepenuhnya selesai, tetapi fondasinya untuk jangka menengah dan panjang.

“Kenapa ini cepat, karena 2024 merupakan tahun terakhir Pak Jokowi sehingga harus kelihatan secara fisik, ada perubahan signifikan,” sebut Tauhid Ahmad dalam “Investor Market Today” di IDTV, Rabu (7/8/2024).

Dikatakan Tauhid, percepatan pembangunan infrastruktur IKN ditunjang dengan anggaran besar mencapai Rp 40 triliun, meski hingga Mei 2024 baru terserap 17%. Dia meyakini pada Juli 2024, sudah banyak dana yang terserap meskipun baru beberapa infrastruktur yang benar-benar selesai 100%.

“Saya kira wajar karena kalau yang dibangun pusat pemerintahan, sementara ekosistem pusat pemerintahan juga butuh rumah dinas untuk pegawai hingga fasilitas sosial yang kemudian tidak dianggarkan oleh pemerintah, tetapi disediakan swasta,” jelasnya.

Menurut Tauhid, di samping percepatan proses pembangunan IKN, ada beberapa persoalan yang harus diperhatikan. Salah satunya pendanaan swasta relatif lambat. Di sisi lain, IKN butuh biaya pemeliharaan tinggi dengan konsep lingkungan bebas energi fosil sehingga cost jauh lebih mahal.