Sentimen
Negatif (100%)
6 Agu 2024 : 19.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bekasi, Gambir

Satu Warga Terluka Usai Bentrokan di Gambir Megapolitan 6 Agustus 2024

6 Agu 2024 : 19.10 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Satu Warga Terluka Usai Bentrokan di Gambir Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Satu orang terluka usai terlibat bentrokan dua kelompok warga di Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8/2024). “Ada korban, ada yang jatuh di sini, terus digebukkin,” ujar Ketua RT 04, Sunardi saat ditemui di rumahnya di Gambir, Jakarta Pusat, pada Selasa (6/8/2024). Bentrokan terjadi antara warga RT 04 dengan warga RT 07 dan RT 10. Ketiga warga yang bentrok itu masih berada di lingkungan RW 04. Saat bentrokan terjadi, satu warga dari RT 10 berinisial U sempat jatuh dan dihajar massa. Akibatnya, kepala U harus dijahit sampai 10 jahitan di RS Tarakan.   U merupakan pacar dari anak pihak yang menyerang RT 04. Akibat bentrokan itu sejumlah bendera di wilayah RT 04 robek, bahkan hilang. Padahal, sepanjang jalan depan sekretariat RT 04 sudah dipasang bendera warna-warni untuk menyambut 17 Agustus. Kendati begitu, Sunardi bersyukur karena tidak ada warganya yang mengalami luka-luka. Pos RT-nya juga aman dan tidak ada jendela yang pecah. Salah satu warga memang melaporkan kalau motornya rusak terkena lemparan batu dan pukulan tiang bendera. Namun, Sunardi mengaku belum sempat memeriksa motor mana yang dimaksud. Pasalnya, cukup banyak motor yang diparkir di samping pos RT. Warga itu tampaknya juga tidak lagi bertanya ke Sunardi untuk membantu meminta pertanggungjawaban atas kejadian yang terjadi Sabtu malam kemarin. "Sebenarnya, ini tuh urusan keluarga. Jadi, ada salah satu warga itu memang rumah tangganya sudah pisah lama. Terus, dia ada pasangan baru, tapi masih ke sini," ujar Sunardi. Singkatnya, SI adalah istri sah dari SO. Tapi, mereka berdua sudah lama pisah rumah. SO sudah pindah ke Bekasi. SI dan SO punya empat orang anak. Tiga orang ikut tinggal bersama SI di Jakarta Pusat, yang satunya ikut ayahnya pindah ke Bekasi. Namun, setiap akhir pekan dan libur sekolah, anak ini pulang ke rumah ibunya. Sebenarnya, SO masih sering datang ke Gambir untuk menjemput anaknya. Tapi, entah masalah apa, terjadi perkelahian pada Sabtu lalu. Perkelahian terjadi saat, suami siri dari SI yang berinisial C dipukul oleh dua anak dari SI. Sunardi mengaku bingung kenapa perkelahian bisa terjadi. Pasalnya, pada waktu-waktu sebelumnya tidak pernah ada konflik. Namun, obrolan antara suami sah dan suami siri itu disebut-sebut membuat anak-anak SI marah sampai memukul ayah tiri mereka. Meski disebut ayah tiri, C tidak tinggal serumah dengan SI. C tinggal di RT 07. "(Habis ditonjok) C pulang ke rumahnya. (Kembali ke RT 03) diikuti massa. Dia (C) sama keluarganya ke sini, menyerang ke sini," jelas Sunardi. Saat itu, pos Sekretariat RT sedang ramai. Setiap malam Minggu, lokasi itu memang menjadi tempat warga nongkrong. "Kan malam minggu nongkrong di sini, (warga RT 03) merasa enggak senang kampung mereka diserang. Ribet (kasus ini). Kita akhirnya kalang kabut," imbuh Sunardi. Situasi memanas lantaran warga dari tempat tinggal C membawa senjata tajam seperti celurit. Tak hanya itu, warga juga saling lempar batu, botol, bahkan gelas. Berdasarkan video yang beredar melalui akun instagram @info_sawahbesar, terlihat sejumlah warga saling lempar batu. Beberapa warga juga mengambil bendera yang dipasang di pagar pembatas tengah jalan. Sementara, warga yang menyaksikan tampak histeris dan berteriak meminta bentrokan dihentikan. "Hei sadar hoi sadar hoi," ucap salah satu warga dalam video tersebut. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)