Sentimen
Positif (79%)
6 Agu 2024 : 07.28
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cilegon

Tokoh Terkait

Petugas Dalami Penyebab 6 Nelayan yang Tewas di Perairan Selat Sunda

6 Agu 2024 : 07.28 Views 10

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Regional

Cilegon, Beritasatu.com - Enam Jasad Nelayan yang dievakuasi oleh petugas gabungan dari Kapal Motor Sri Mariana di Perairan Pulau Tempurung, Kota Cilegon, Banten, masih menjalani pemeriksaan di rumah sakit.

Sementara 14 orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Krakatau Medika dan 16 orang anak buah kapal yang kondisinya sehat masih menjalani Karantina. Petugas saat ini masih melakukan observasi terhadap para nelayan yang berangkat dari Sibolga, Sumatera Utara, dan hendak menuju Teluk Jakarta itu.

Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banten Resi Arisandi mengatakan enam nelayan itu tidak tewas bersamaan. Kapal yang berasal dari Sibolga berangkat pada Oktober 2023 dan berlabuh selama 9 bulan di Perairan Samudra Hindia.

Resi menuturkan, ketika tiba di Perairan Selat Sunda pada Juli, beberapa orang merasakan sakit seperti keracunan. satu per satu berjatuhan, sehingga enam nelayan tidak terselamatkan.

"Kapal ini berasal dari Samudra Hindia, mereka berawal berangkat dari Sibolga menuju Samudra Hindia selama 9 bulan di sana, mulai Oktober 2023 sampai sini bulan Juli 2024. Nah, pada Juli ini ada yang meninggal. Terdapat enam orang yang meninggal, tujuh orang sakit, sementara 16 orang masih kita observasi," kata Kepala Balai Kekartinaan Kesehatan Kelas I Banten Resi Arisandi, kepada Beritsatu.com, Senin (5/8/2024).

Untuk memastikan penyebab kematian enam nelayan tersebut, pihak Balai Kekarantinaan Kesehatan sedang menunggu hasil Balai Laboratorium Jakarta yang saat ini sedang melakukan pemeriksaan terhadap darah para nelayan yang meninggal dunia.

"Proses meninggalnya sedang kami observasi, sedang diperiksa hasil darahnya ke BPLKM Jakarta. Totalnya (nelayan) yang ada di kapal itu ada 36 (orang). Enam meninggal, 14 di rumah sakit, 16 (nelayan) masih di kapal," tandasnya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KSOP Kelas 1 Banten  melakukan penjagaan ketat terhadap kapal asal Sibolga tersebut.

Menurut informasi pada Selasa (6/8/2024), pihak dari Kementerian Kesehatan akan terjun langsung ke lokasi kapal nelayan untuk memastikan penyebab pasti kematian enam nelayan tersebut.

Sentimen: positif (79.5%)