Sentimen
Negatif (100%)
5 Agu 2024 : 16.48
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta, Kulon Progo, Sleman, Gunungkidul

Kasus: kebakaran

Pemerintah DI Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Bencana Kekeringan Yogyakarta 5 Agustus 2024

5 Agu 2024 : 16.48 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Pemerintah DI Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Bencana Kekeringan Tim Redaksi YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan . Status penetapan ini dimulai sejak 1 Agustus 2024 hingga 31 Agustus 2024. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Noviar Rahmad mengatakan Pemerintah DIY telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY Nomor 286/KEP/2024. Keluarnya SK tersebut sebagai bentuk respon dampak kekeringan di DIY saat masa musim kemarau. "SK Gubernur DIY sudah keluar untuk 1 Agustus sampai 31 Agustus," kata dia, Senin (5/7/2024). Ia menjelaskan, siaga darurat bencana kekeringan berlaku satu bulan. Status tersebut nantinya dapat diperpanjang jika kekeringan masih terjadi di DIY. Dia menyebut, ada tiga kabupaten di DIY yang menjadi fokus Pemerintah DIY, ketiga kabupaten tersebut yakni Sleman, Gunungkidul, dan Kulon Progo. Noviar menyebut Pemerintah DIY dapat menetapkan status siaga darurat kekeringan jika ada satu kabupaten yang sudah menetapkan terlebih dahulu. "Sementara yang di kabupaten atau kota sudah tiga. Sleman, Gunungkidul, dan Kulon Progo," kata dia. Dia menyebut bahwa penetapan siaga darurat bencana kekeringan sebagai dasar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta BMKG dalam melakukan modifikasi cuaca. "Anggarannya kami mintakan dana dari BNPB pusat," ucap dia. Selain itu, dengan adanya penetapan darurat bencana kekeringan Pemerintah DIY melalui BPBD DIY dapat melakukan bantuan air bersih dengan cara dropping air. "Kalau untuk Gunungkidul sudah mulai droping air masih bisa dilakukan oleh pemerintah kabupaten. Tentu saja kabupaten punya keterbatasan untuk melakukan droping air terus," beber Noviar. Dampak kekeringan tidak hanya membuat masyarakat kesulitan mencari air bersih, tetapi juga dapat berdampak pada bencana lainnya seperti kebakaran. "Lahan ada (kebakaran), rumah juga ada," pungkasnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)