Sentimen
Negatif (99%)
3 Agu 2024 : 18.43
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: Ponpes Tebuireng

Tokoh Terkait

NU Menjelma Peradaban Bukan Sebatas Organisasi, NU Itu Milik Allah

3 Agu 2024 : 18.43 Views 19

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menilai NU kini bukan lagi sekadar organisasi Islam melainkan sudah jadi peradaban dunia.

Dalam rilis terbaru, Sabtu, 3 Agustus 2024, Gus Yahya mengklaim orang-orang Nahdliyin sudah tersebar ke seluruh belahan dunia. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam pembukaan Konferwil XVIII PWNU Jatim di Ponpes Tebuireng, Kabupaten Jombang.

"Saya yakin bahwa NU telah menjelma menjadi peradaban, bukan sebatas organisasi, karena di mana pun di dunia ini, ada orang NU-nya, bahkan orang NU yang sudah masuk organisasi lain pun, saat mati pun masih ingin dibacakan tahlil," katanya.

Gus Yahya mencontohkan, sekalipun di Lisabon, Portugal, ada orang NU yang mewakili Nahdliyin. Ia, kata Yahya, telah tinggal dan berkomitmen pada NU selama 20 tahun di tempat tersebut, tanpa satu pun jamaah lainnya.

"Tidak hanya itu, sekeras apa pun orang NU itu bertengkar tidak akan melepaskan NU-nya. Bahkan, saya mulai beberapa kali menyadari NU itu milik Allah. Kita pernah mengadakan acara Satu Abad NU yang suksesnya melebihi perencanaan. Kalau hajatnya Allah maka malaikat akan membantu, mirip malaikat yang menjadi panitia," ujar dia.

Menurutnya, dunia saat ini menghadapi tantangan relevansi, baik bangsa maupun perorangan. Hal itu juga terjadi pada NU dewasa kini. Gus Yahya mengatakan NU sedang menghadapi tantangan sejauh mana relevansinya bisa terus hidup.

"Oleh karena itu, PBNU berkesimpulan bahwa NU harus bertransformasi, bukan hanya menjadi terbaik atau juara, tapi ini soal survival di tengah gelombang relevansi yang cepat," ujar dia.

Gus Yahya Dituntut Mundur dari Jabatan

Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dan polisi berjaga di depan Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Agustus 2024. Mereka berjaga karena ada aksi unjuk rasa dari Aliansi Santri Gus Dur.

Massa Aliansi Santri Gus Dur tiba di depan kantor PBNU sekitar pukul 14.48 WIB. Mereka membawa spanduk yang menuntut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf mundur dari jabatan mereka.

Koordinator Aksi Aliansi Santri Gus Dur, Solihin, mengatakan mereka mendesak Gus Yahya dan Saifullah Yusuf mundur karena PBNU terlibat dalam politik praktis.

"Yang katanya tidak berpolitik praktis tapi justru kami dipertontonkan dengan keputusan PBNU membentuk tim investigasi. Itu adalah offside pelanggaran secara aktual," kata Solihin.

Massa aksi juga menuntut Gus Yahya dan Saifullah Yusuf mundur karena dinilai tidak adil dalam pemecatan kader NU yang ke Israel. Solihin menyatakan Gus Yahya dan Saifullah Yusuf harus memberikan keteladanan dengan mengundurkan diri.

Aliansi Santri Gus Dur menuntut lima hal, di antaranya:

Meminta Ketum dan Sekjen PBNU Mundur. Meminta PBNU segera melaksanakan Muktamar Luar Biasa (MLB) NU. Meminta PBNU untuk Menindak Tegas Oknum Pengurus yang diduga Membelokkan Sejarah NU. Meminta PBNU untuk Mendukung Pansus Haji yang dilakukan Oleh DPR RI untuk
melakukan upaya Perbaikan dan Pembenahan Haji di Indonesia. Meminta Keadilan dan tidak ada diskriminasi atas tindakan semu. ***

Sentimen: negatif (99.6%)