Sentimen
Negatif (87%)
2 Agu 2024 : 08.17
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangerang

Tokoh Terkait

7 Kreator Konten Bikin Video Kelebihan Bayar Rp 3,5 Juta di Warteg, Pemilik: Itu Hoaks! Megapolitan

2 Agu 2024 : 08.17 Views 20

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Kreator Konten Bikin Video Kelebihan Bayar Rp 3,5 Juta di Warteg, Pemilik: Itu Hoaks! Tim Redaksi TANGERANG, KOMPAS.com - Video milik kreator konten TikTok @abdulahkamaly yang menunjukkan kelebihan bayar di Warteg Bahari Raya, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, viral di media sosial. Video yang berdurasi 20 detik itu diunggah ulang oleh akun Instagram @surakartakita pada Senin (29/7/2024). Namun, konten tersebut ternyata hoaks. "Kami berspekulasi bahwa itu hoaks," ujar pemilik Warteg Bahari Raya, Susilo Dwihatmanto, kepada Kompas.com , Kamis (1/8/2024). Dalam video itu, terlihat seorang pria dengan memakai hoodie abu-abu mengadu kepada temannya bahwa dia sudah mentransfer uang untuk membayar lauk yang dibeli. Namun, dia mengaku, dana yang ditransferkan justru berlebih hingga Rp 3,5 juta. "Kenapa lu? " tanya temannya yang memvideokan konten tersebut. " Tadikan gue bayar, punya lu juga (dibayar), kan (totalnya) 35 (ribu), gue tf Rp 3,5 juta," kata pria berhoodie. Dia menyebutkan, alasannya mentransfer uang sebanyak itu karena terburu-buru. " Buru-buru transfer 0-nya kelebihan," tulis dalam video. Lalu, tindakan itu langsung direspons temannya dengan kata kasar. Bukannya marah, justru keduanya tertawa.  
Kemudian temannya pun menyuruh dia untuk meminta kembali dana yang sudah ditransfer ke Warteg Bahari Raya. Namun, dalam keterangan video dituliskan bahwa penjaga wartegnya tidak menggubris permintaan pria ber- hoodie itu. Setelah itu, dia kembali dan mengatakan bahwa dana yang telanjur ditransfer baru bisa kembali setelah tujuh hari. " Baru bisa di-refund tujuh hari setelah hari ini wkwkwkwk ," tulis dalam keterangan video. Mendengar hal itu, ekspresi mereka pun bukannya kesal, justru tertawa. Bahkan, di akhir video, pria ber- hoodie itu mengatakan kalau dirinya sedang mengirit karena masih akhir bulan. " Akhir bulan lagi, gue mau ngirit cuma mau beli ini doang," katanya dengan nada bercanda. "Kami sebenernya santai-santai saja tapi yang jadi masalah adalah ketika netizen minta spill wartegnya, alamatnya di mana dan berencana untuk menyerang warteg saya," ujarnya. Dia juga sudah membuat video maaf dan berjanji akan menelusuri keuangan yang masuk. Tetapi, setelah satu jam mengecek, Susilo tidak menemukan transaksi tersebut. "Enggak sampai satu jam, saya update lagi, bahwa dari temuan kami, kata tukang warung enggak ada. Bahkan, hasil screenshot kami menyatakan bahwa itu ternyata bukti transfer dari Okto ya, setelah kami track tanggal tersebut, jam tersebut, tidak ada transisi Rp 3,5 juta. Jadi kami berspekulasi bahwa itu adalah hoaks," jelasnya. Lalu, dia menjelaskan hasil temuannya itu di akun @surakartakita. Dia juga meminta komentarnya untuk di-pin, tetapi tetap saja netizen tidak percaya. Akhirnya dia meminta kepada admin @surakartakita untuk menghapus posting tersebut karena dianggap sudah merugikan usahanya. Bahkan, dia menunjukkan screenshot transaksi Warteg Bahari Raya sebagai bukti agar bisa segera di- take down . Tidak hanya itu, dia juga mengirimkan pesan kepada kreator konten untuk membuat video klarifikasi dan permintaan maaf. Bahkan, mengancam akan somasi jika tidak dilakukan. "Terima kasih sudah di- take down. Boleh bantu buat video klarifikasi dan permohonan maaf? Kami tunggu balasan ada dalam waktu 2x24 jam sebelum kami berikan somasi terkait UU ITE. Data pribadi sudah ada di kami," tulisnya. Akan tetapi, itu tidak terjadi, justru akun kreator konten tersebut menghilang dan tidak ada video yang tersisa. "Sayangnya dia pengecut. Semua videonya di- take down dan sama sekali tidak mau klarifikasi via pesan," imbuhnya. Meski nama baik wartegnya sudah tercemar, dia tidak berencana untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Walau para investornya mendesak untuk melakukan, dia tidak ingin dan lebih memilih untuk somasi. Namun, dia menuturkan jika tidak ada iktikad baik dari kreator konten maka laporan polisi akan dibuat. "Iya akan saya buat laporan aja, biar untuk pembelajaran," tandasnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (87.7%)